KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin, Senin (20/4), berakhir di zona merah.
IHSG terkoreksi 1,27% atau 58,916 poin ke level Rp 4.575,90. Pelbagai sektor hari ini kompak membukukan penurunan. Koreksi paling tinggi dicatatkan indeks sektor properti, real estat dan konstruksi bangunan sebesar 2,82%.
Baca Juga: Terpopuler: Virus corona bisa mati dengan sendirinya, Ini bonus direksi BCA
Membuntuti di posisi kedua adalah indeks sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang mencetak penurunan 2,06%. Sementara sektor dengan penurunan paling mini dicetak perdagangan, jasa, dan investasi sebesar 0,22% dan sektor barang konsumen senilai 0,47%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati memerahnya IHSG seiring dengan pelemahan mayoritas indeks regional Asia pada umumnya. Penurunan itu dipicu pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan oleh Tiongkok.
Baca Juga: Ini Bonus yang Direksi dan Komisaris Bank BCA (BBCA) Peroleh atas Kinerja 2019
Selain itu, lesunya IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh aksi profit taking pasca penguatan IHSG hingga 3,44%, pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Untuk pergerakan Selasa (21/4), Herditya memproyeksi IHSG masih akan melanjutkan koreksinya.
"IHSG masih dapat terkoreksi dengan support 4.540 dan resistance 4.700," kata Herditya kepada KONTAN, Senin (20/4). Ia menyarankan investor untuk terus memperhatikan pergerakan bursa global dan data pinjaman per Maret 2020 yang akan dirilis pekan ini.
Baca Juga: Amblas! Harga Minyak Diperdagangkan di Teritori Negatif
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pelemahan. IHSG akan bergerak di level support 4.450 dan resistance 4.750.
Prediksi penurunan itu diperberat oleh tekanan jual bersih investor asing kemarin yang masih cukup besar senilai Rp 572,96 juta.