PTPP Getol Bikin Kongsi Bisnis

Rabu, 13 Februari 2019 | 09:07 WIB
PTPP Getol Bikin Kongsi Bisnis
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT PP Tbk, terus ekspansif. Tak berpuas diri hanya menggarap proyek konstruksi, emiten berkode saham PTPP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga agresif membenamkan investasinya di sejumlah proyek.

Untuk mengembangkan usahanya, PTPP kerap membentuk anak usaha patungan atawa joint venture bersama sejumlah mitra bisnis. Kabar teranyar, mereka membentuk usaha patungan untuk menggarap proyek perkeretapian umum Makassar-Parepare.

M Aprindy, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPP menjelaskan, pihaknya membentuk anak usaha patungan hanya sebagai strategi bisnis. "Itu hanya strategi dalam investasi dan memenangi persaingan. Namun, bisa saja kami yang berdiri sendiri, atau beraliansi dengan perusahaan-perusahaan lainnya," ungkap dia saat dihubungi KONTAN, Selasa (12/2).

Di masa mendatang, Aprindy menyebutkan, PTPP masih akan melihat peluang-peluang untuk menggarap proyek investasi maupun proyek reguler secara kongsi maupun mandiri. Cuma, untuk proyek investasi, PTPP lebih condong bergabung dengan perusahaan lain.

Menurut Aprindy, manajemen PTPP juga memiliki kebijakan investasi. Maksudnya, apabila membutuhkan dana investasi yang besar, maka perusahaan ini bakal melihat kekuatan finansial dan pesaingnya. "Memang, kalau untuk proyek investasi, sebagian besar pasti akan bersama teman-teman lainnya," kata dia.

Berdasarkan catatan KONTAN, PTPP baru saja membentuk joint venture untuk proyek perkeretapian umum Makassar-Parepare. Ada empat perusahaan yang tergabung, yaitu PTPP, PT Bumi Karsa, PT China Communications Construction Engineering Indonesia serta PT Iroda Mitra. Perusahaan kongsi tersebut bernama PT Celebes Railway Indonesia.

Untuk menyokong proyek tersebut, nilai investasinya mencapai Rp 1,005 triliun. Di perusahaan patungan ini, PTPP menguasai kepemilikan saham 45% dari modal ditempatkan dan modal disetor atau setara Rp 22,5 miliar.

Selain di proyek kereta, PTPP mendirikan perusahaan patungan yaitu PT Pembangunan Perumahan Sinergi Banjaratama pada 7 Februari 2019. Mereka yang tergabung dalam joint venture ini adalah PTPP, PT PP Properti Tbk, PT Jasamarga Properti, PT Waskita Karya Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX serta PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional Rajawali Nusantara Indonesia.

Sementara modal dasar usaha patungan tersebut sebesar Rp 63,42 miliar, dengan modal yang telah ditempatkan dan disetor mencapai Rp 63,42 miliar. Dalam usaha patungan ini, kontribusi PTPP mencapai 32,5% atau sekitar Rp 20,61 miliar. Pembangunan Perumahan Sinergi Banjaratama dibentuk terkait pembangunan dan pengembangan tempat istirahat dan pelayanan atawa rest area pada jalan Tol Pejagan-Pemalang.

Aprindy mengungkapkan, banyak pertimbangan dan aspek yang dikaji apabila PTPP ingin menjadi mayoritas pemegang saham dalam pendirian perusahaan joint venture. "Tergantung proyek investasi dan kompleksitasnya karena memang kami ada yang minoritas, ada pula yang mayoritas," terang dia.

Aprindy menambahkan, untuk memuluskan target pengembangan investasi, manajemen PTPP mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 8,75 triliun.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:37 WIB

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus

Perusahaan agen properti ini justru membukukan rugi bersih semakin besar menjadi Rp 2,38 miliar dari sebelumnya Rp 464,17 juta di semester I-2024.

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 12:28 WIB

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis

Emiten produsen es krim Campina, PT Campina Es Krim TBk (CAMP) diduga batal diakuisisi oleh manajer investasi asal Bahrain, Investcorp.

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:34 WIB

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati

Bila penurunan dominasi terus berlanjut, likuiditas dari bitcoin bisa mengalir ke aset lain dan membuka ruang bagi reli altcoin.

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:42 WIB

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun

Efek penurunan suku bunga BI belum terasa ke kredit KPR karena laju pemangkasan bunga kredit bank yang lebih lambat.​

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:40 WIB

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah

Potensi perang harga sangat terbuka. Spektrum baru ini bakal menambah kompetisi di fixed broadband, terutama dengan TLKM yang masih dominan.

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:27 WIB

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?

Jika level psikologis di 7.000 jebol, maka ada risiko harga saham BBCA bakal turun ke Rp 6.000 per saham.

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:54 WIB

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI

Pengusaha mendapatkan kepastian penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) lebih cepat dan harga listrik yang dipatok di US$ 20 cent per KWh.

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali

Sebanyak 44 perusahaan pertambangan yang mengajukan pengembalian izin telah membayar jaminan reklamasi tambang.

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda

Perbedaan bisa muncul karena data di level pimpinan SKK Migas memasukkan produksi LPG yang dikonversi ke setara minyak.

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok

Kementerian ESDM menjanjikan skema baru pembelian BBM swasta bisa disepakati pekan ini, sehingga bisa mengatasi kelangkaan pasokan

INDEKS BERITA

Terpopuler