Radana Finance (HDFA) Bakal Menerbitkan Saham Baru

Senin, 10 Juni 2024 | 04:05 WIB
Radana Finance (HDFA) Bakal Menerbitkan Saham Baru
[ILUSTRASI. Logo perusahaan pembiayaan PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA).]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) akan menerbitkan saham baru. Dana yang diperoleh dalam aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement ini akan akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dalam bentuk pembiayaan. 

Rencananya, perusahaan ini menerbitkan saham baru sebanyak 654,24 juta saham dengan harga pelaksanaan yang belum ditentukan.

Baca Juga: Radana Finance (HDFA) Merugi Rp 57 Miliar di Tahun Lalu

"Harga pelaksanaan saham baru akan ditentukan dengan harga yang dianggap baik oleh direksi perusahaan, dengan tetap mengikuti ketentuan paling sedikit 90% dari rata-rata penutupan saham selama 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler, sebelum tanggal permohonan pencatatan saham," terang Rizalsyah Riezky, Direktur Radana Finance, dalam rilis, Jumat (7/6). 

Atas rencana ini, Radana Finance akan meminta restu pemegang saham pada RUPS di 26 Juni 2024. Per 31 Mei 2024, 55,22% saham HDFA dimiliki Rubicon Investment, 37,15% oleh Tiara Marga Trakindo dan 7,62% oleh masyarakat. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi

Masyarakat mencari sumber dana cepat dan fleksibel. Pinjaman daring, paylater, hingga layanan gadai, jadi pilihan lintas generasi.

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih

Pemerintah berencana menerapkan program mandatori pencampuran etanol 10% dalam bensin. Dan, telah membuat peta jalan bioetanol dari tetes tebu

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion

PT Adhi Karya Tbk baru saja merilis peta jalan keberlanjutan. Dalam peta jalan tersebut, ADHI menetapkan ambisi masuk SEA Fortune 100

 
Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal

Agar mendapat kepercayaan pasar, pelaku usaha makanan melengkapi tokonya dengan sertifikasi halal. Apa saja keuntungannya?

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini

Mengejar target marketing sales tahun ini, emiten properti itu akan memaksimalkan momentum perpanjangan insentif PPN DTP.

Bioetanol Wajib, Bisnis Hijau Siapa Diuntungkan?
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:30 WIB

Bioetanol Wajib, Bisnis Hijau Siapa Diuntungkan?

Di balik jargon hijau untuk penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar, ada aroma bisnis yang tak kalah kuat di belakangnya.

Memperkuat Posisi di Industri Kontruksi, Simak Strategi Total Bangun Persada (TOTL)
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Memperkuat Posisi di Industri Kontruksi, Simak Strategi Total Bangun Persada (TOTL)

Penambahan KBLI baru tersebut masih merupakan lini bisnis konstruksi yang merupakan kegiatan utama TOTL. 

Menanti Terwujudnya ETF Emas di Indonesia
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Menanti Terwujudnya ETF Emas di Indonesia

Kinerja kinclong emas terjadi ketika kondisi ekonomi dunia kurang baik. Investor harus siap bila emas berganti dengan tren menurun di tahun depan.

INDEKS BERITA