Rasio Laba Bank Meningkat

Kamis, 21 Maret 2019 | 05:57 WIB
Rasio Laba Bank Meningkat
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau menjadi tahun yang menantang bagi perbankan, sejumlah bank tetap mampu menjaga rasio return on equity (RoE) tetap tinggi. Pertumbuhan laba bersih perbankan secara industri yang masih naik 14,37% secara year on year (yoy) menjadi Rp 150,1 triliun sekaligus optimalisasi ekuitas membaik.

RoE merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang akhir tahun lalu mencetak laba bersih sebesar Rp 15,01 triliun, naik 10,3% dibandingkan periode setahun sebelumnya.

Sementara total ekuitas tumbuh sebesar 9,4% menjadi Rp 110,37 triliun. Hasilnya, RoE bank berlogo 46 ini melesat menjadi 16,1% akhir tahun lalu dari periode tahun 2017 yang mencapai 15,6%.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo optimistis, tahun ini RoE BNI bisa beranjak ke kisaran 16%–17%. Caranya dengan efisiensi biaya untuk menggenjot laba lebih tinggi. "Tahun ini kami mengharapkan pertumbuhan laba BNI sekitar 11%–13% yang akan dikontribusi oleh pertumbuhan interest income dan fee based income serta efisiensi biaya," tuturnya kepada KONTAN, Rabu (20/3).

Meski begitu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) justru mencatatkan RoE tahun lalu turun ke level 18,83% dari sebelumnya 19,2%. Kendati turun, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, posisi tersebut bawah target bawah, yakni 15%.

Bank swasta nomor wahid tersebut tak dapat memprediksi perolehan RoE tahun ini. Sebab menurut Jahja, perhitungan RoE bergantung pada keputusan para pemegang saham, termasuk pembagian dividen dan perolehan laba akhir tahun.

Selain BCA, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tahun lalu juga membukukan RoE turun. Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menyebutkan, posisi RoE perseroan ini tahun lalu mencapai 17,06%. Angka tersebut turun dibandingkan pencapaian tahun 2017 yang sebesar 18,11%.

Bila melihat laporan bulanan Desember 2018, penurunan ini utamanya dari pencapaian laba bersih yang hanya tumbuh 5,96% yoy menjadi Rp 3,2 triliun. Nilai ini lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang naik 15,96% yoy.

Namun, bank bersandi bursa BBTN ini yakin RoE tahun ini bakal terkerek naik sampai ke level 18,7%. Sederet strategi pun sudah disiapkan guna mencapai target tersebut. Salah satunya melalui fokus peningkatan profitabilitas kredit perumahan, dana murah dan fee based income. Di sisi lain, bank ini akan menekan biaya overhead.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Mandiri Tanggapi Kabar Pelepasan Saham BSI
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:50 WIB

Bank Mandiri Tanggapi Kabar Pelepasan Saham BSI

Bank Mandiri menegaskan bahwa wacana spin off saham BSI tidak ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2025 yang telah disampaikan kepada OJK.

Gas Alam Jadi Penyelamat Prospek Emiten Migas di Tengah Tekanan Harga Minyak Dunia
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:06 WIB

Gas Alam Jadi Penyelamat Prospek Emiten Migas di Tengah Tekanan Harga Minyak Dunia

Kenaikan harga gas alam ditopang perkiraan cuaca yang lebih dingin dan permintaan gas alam cair (LNG) yang kuat.

WIFI Buka-Bukaan Soal Alasan Menambah Tiga KBLI Baru dalam Usahanya
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:26 WIB

WIFI Buka-Bukaan Soal Alasan Menambah Tiga KBLI Baru dalam Usahanya

Penambahan tiga KBLI merupakan bagian dari strategi jangka panjang WIFI dalam memperluas kegiatan usaha dan memperkuat kapabilitas operasional.

Prospek Saham GTSI dan HUMI: Ekspansi Gasifikasi dan Delisting Induk Jadi Katalis
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:12 WIB

Prospek Saham GTSI dan HUMI: Ekspansi Gasifikasi dan Delisting Induk Jadi Katalis

GTSI dan HUMI mencatatkan kenaikan harga saham yang cukup signifikan, dipicu sentimen ekspansi bisnis serta rotasi investor dari perusahaan induk.

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:40 WIB

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025

Bank Indonesia tetap jaga BI‑Rate di 4,75% pada RDG 21‑22 Okt 2025. Kebijakan ini dukung inflasi rendah & stabilitas rupiah. 

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:39 WIB

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat

Jika pembangkit sampah dibangun di dekat pemukiman, ini akan menimbulkan masalah baru. Truk sampah akan melewati komplek dan mengganggu masyarakat

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

INDEKS BERITA

Terpopuler