Regulator Beri Lampu Hijau untuk Audi dan FAW Bangun Pabrik Mobil Listrik di China

Selasa, 15 Februari 2022 | 17:05 WIB
Regulator Beri Lampu Hijau untuk Audi dan FAW Bangun Pabrik Mobil Listrik di China
[ILUSTRASI. FAW Hongqi H9+ dipamerkan di Auto China di Beijing, China, 26 September 2020. REUTERS/Thomas Peter]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Audi serta mitranya, FAW milik negara China FAW Group telah menerima persetujuan dari otoritas China untuk memulai pembangunan pabrik patungan kendaraan listrik senilai US$3,3 miliar, demikian keterangan dari pemerintah.

Lembaga perencana di Provinsi Jilin, di timur laut China, menyatakan pekerjaan di pabrik, yang akan berbasis di ibu kota provinsi kota Changchun, direncanakan akan dimulai pada bulan April. Dan, perusahaan akan menginvestasikan total 20,93 miliar yuan, atau setara Rp 47 triliun lebih untuk membangun fasilitas produksi. 

Pabrik tersebut akan mulai berproduksi pada Desember 2024 dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 150.000 unit mobil per tahun, menurut regulator. Pernyataannya juga menunjukkan persetujuan diberikan pada 11 Februari, dan bahwa usaha tersebut berencana untuk memproduksi tiga model listrik, termasuk SUV e-tron Audi.

Baca Juga: Tanda Pemulihan Muncul, Pasar Obligasi di Asia Raih Inflow Terbesar Dalam Lima Bulan

"Proyek Audi FAW NEV merupakan landasan penting dari strategi elektrifikasi Audi di China," kata juru bicara Volkswagen, membenarkan persetujuan tersebut.

"Karena itu, kami mendorong pekerjaan dalam proyek ini. Pembangunan pabrik direncanakan akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2022."

FAW tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Selasa.

Audi, yang merupakan produsen mobil premium milik Volkswagen Group, menandatangani nota kesepahaman dengan FAW pada Oktober 2020 untuk bersama-sama memproduksi kendaraan listrik (EV) premium di China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia.

Baca Juga: Pernyataan Pembuka Akan Didengar di Sidang Korupsi 1MDB Atas Eks Bankir Goldman Sachs

Pada bulan November, Audi mengatakan pabrik itu terlambat dari jadwal karena penundaan pemberian persetujuan oleh otoritas terkait.

Produsen mobil Jerman ini sudah lama menjalin kerjasama dengan FAW. Mereka membuat mobil bermesin pembakaran di Changchun dan kota selatan Foshan.

Audi juga berencana untuk membuat kendaraan dengan produsen mobil SAIC Motor yang berbasis di Shanghai. Target kerjasama itu adalah memproduksi kendaraan listrik hingga sepertiga dari pasar di China pada 2025.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler