Tanda Pemulihan Muncul, Pasar Obligasi di Asia Raih Inflow Terbesar Dalam Lima Bulan

Selasa, 15 Februari 2022 | 16:06 WIB
Tanda Pemulihan Muncul, Pasar Obligasi di Asia Raih Inflow Terbesar Dalam Lima Bulan
[ILUSTRASI. Suasana dealing room valuta di sebuah bank di Seoul, Korea Selatan, 5 November 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Obligasi terbitan emerging market Asia, tidak termasuk China, mengantongi arus masuk dana asing bulanan terbesar selama lima bulan terakhir di bulan Januari. Tanda-tanda pemulihan ekonomi yang muncul di kawasan itu meredakan kekhawatiran pasar atas rencana Federal Reserve mengetatkan kebijakannya

Nilai pembelian bersih gabungan atas obligasi di seluruh emerging market Asia non-China mencapai US$7,39 miliar pada bulan lalu, demikian diperlihatkan  data dari otoritas dan asosiasi pasar obligasi. Itu merupakan nilai net inflow terbesar sejak Agustus tahun lalu, atas obligasi di Korea Selatan, Thailand, India, Indonesia, dan Malaysia.

Data yang dirilis bulan lalu menunjukkan ekonomi Korea Selatan tumbuh pada laju tercepat dalam 11 tahun pada 2021. Sedang Indonesia dan Malaysia menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada kuartal terakhir tahun lalu, seperti meningkatnya konsumsi domestik.

Baca Juga: Demi Menyokong Bisnis Ponsel Jio, Reliance Investasi di Perusahaan Konten Lock Screen

"Gambaran aliran keseluruhan pada bulan Januari menggarisbawahi profil imbalan atas risiko yang menarik dari imbal hasil obligasi berdenominasi mata uang lokal Asia untuk investor global," kata Jennifer Kusuma, ahli strategi suku bunga Asia di ANZ.

Obligasi Thailand menarik dana asing senilai US$ 2,08 miliar sepanjang bulan lalu, terbesar sejak Juli 2014. Pemulihan ekonomi di negeri itu terangkat oleh kenaikan ekspor serta pelonggaran pembatasan Covid-19.

Obligasi Korea Selatan, Malaysia dan India menampung modal dari luar negeri masing-masing senilai US$ 3,05 miliar, US$ 825 juta dan US$ 698 juta.

Baca Juga: Demi Menyokong Bisnis Ponsel Jio, Reliance Investasi di Perusahaan Konten Lock Screen

"Dalam lingkungan saat ini di mana suku bunga AS naik, tetapi dolar AS tidak terlalu kuat, obligasi Asia diperkirakan akan mengungguli," kata Duncan Tan, ahli strategi di DBS Bank.

Sementara itu, arus dana keluar dari obligasi di pasar Indonesia menurun menjadi US$ 282 juta. Itu adalah nilai outflow terendah selama lima bulan.

"Saya pikir masih terlalu dini untuk menyatakan EM/Asia tak lagi menghadapi kendala. Pasar masih dikelilingi oleh normalisasi Fed serta risiko geopolitik di sekitar Ukraina," kata Eugene Leow, ahli strategi di DBS Bank.

Bagikan

Berita Terbaru

Tidak Cukup Hanya Deregulasi Impor Produk
| Rabu, 02 Juli 2025 | 05:20 WIB

Tidak Cukup Hanya Deregulasi Impor Produk

Pelonggaran kebijakan impor terhadap 10 produk perlu diikuti pembenahan iklim usaha hingga akses permodalan.

Phapros (PEHA) Siap Memperluas Pasar Ekspor
| Rabu, 02 Juli 2025 | 05:10 WIB

Phapros (PEHA) Siap Memperluas Pasar Ekspor

Perluasan pasar ekspor merupakan salah satu strategi Phapros dalam meningkatkan penjualan, karena potensinya sangat menjanjikan

Danantara dan Game Changer Ekonomi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:42 WIB

Danantara dan Game Changer Ekonomi

Danantara adalah kesempatan emas. Kita hanya perlu memastikan, emas itu tidak berkarat oleh kekuasaan dan kelalaian.

Korporasi jumbo Lirik Panel Surya
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:35 WIB

Korporasi jumbo Lirik Panel Surya

Transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) turut menumbuhkan industri manufaktur sel, modul dan panel surya di dalam negeri.

Saham Perbankan Masih Dibayangi Aksi Jual Asing
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:30 WIB

Saham Perbankan Masih Dibayangi Aksi Jual Asing

Penurunan saham bank terus berlanjut karena fundamental kinerja bank juga kurang memuaskan para investor 

Kredit Modal Kerja Perbankan Mulai Menggeliat
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:25 WIB

Kredit Modal Kerja Perbankan Mulai Menggeliat

Pada Mei 2025 penyaluran kredit modal kerja tumbuh 4,5% secara tahunan menjadi Rp 3.432,1 triliun, lebih baik dari April 2025 tumbuh 4,3% 

Bank Memangkas Biaya Provisi Demi Menjaga Profitabilitas
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:15 WIB

Bank Memangkas Biaya Provisi Demi Menjaga Profitabilitas

Padahal, kredit macet terlihat naik. Non performing loan (NPL) gross perbankan Indonesia per April 2025 naik jadi 2,24% dari 2,17% di Maret 2025

Kredit Kendaraan Lesu, Multifinance Mendorong Pembiayaan Dana Tunai
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:15 WIB

Kredit Kendaraan Lesu, Multifinance Mendorong Pembiayaan Dana Tunai

Di tengah perlambatan pasar otomotif, penyaluran pembiayaan dana tunai dapat menjaga volume pembiayaan secara seimbang. 

Tiga Saham Bank BUMN Jadi Pemberat Saat IHSG Turun di Awal Juli
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Tiga Saham Bank BUMN Jadi Pemberat Saat IHSG Turun di Awal Juli

Meski turun, IHSG masih menguat 1,89% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah 2,32%.

Emiten Masih Ramai Garap Sektor Energi Hijau
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:14 WIB

Emiten Masih Ramai Garap Sektor Energi Hijau

Dalam jangka pendek, perluasan bisnis ke sektor EBT bisa menjadi sentimen pendorong saham emiten bersangkutan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler