Reksadana Saham Cetak Kinerja Paling Tinggi Sejak Awal Tahun 2022

Selasa, 10 Mei 2022 | 07:31 WIB
Reksadana Saham Cetak Kinerja Paling Tinggi Sejak Awal Tahun 2022
[ILUSTRASI. Reksadana. ]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham mencetak kinerja positif di empat bulan pertama tahun ini. Kinerjanya mengekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sempat bertengger di atas level 7.200.

Berdasarkan laporan Infovesta Utama, Senin (9/5), reksadana saham menguat 0,82% selama sepekan terakhir sebelum masa liburan. Reksadana campuran juga tercatat menguat 0,37%.

Tapi penguatan reksadana pasar saham bukan hanya terjadi sepekan terakhir saja. Menilik laporan Edvisor, berdasarkan Edvisor Total Equity Funds Index, reksadana saham mencetak return 3,20% sepanjang April. Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, kinerja reksadana saham tumbuh 6,33%.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menjelaskan, positifnya kinerja reksadana saham dipengaruhi penguatan IHSG yang signifikan hingga April. "Derasnya arus dana investor asing yang mencapai Rp 40,8 triliun menjadi katalis penopang kuatnya IHSG di tengah gejolak pasar global," ujar Praska, Senin (9/5).

Sementara kinerja reksadana pendapatan tetap justru turun. Mengutip data Infovesta, pasar surat utang tertekan 0,21% sepanjang pekan terakhir sebelum libur lebaran. Catatan Edvisor, berdasarkan pergerakan Edvisor Total Fixed Income Funds Index April lalu, kinerja reksadana pendapatan tetap turun 0,73% dan turun 0,85% bila dihitung sejak awal tahun.

Seiring kekhawatiran pasar terhadap risiko kenaikan suku bunga The Fed, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun menanjak ke atas 7%. Keluarnya dana asing dari pasar surat berharga negara (SBN) juga menjadi katalis negatif.

Memasuki Mei, Praska melihat, semua instrumen investasi di pasar keuangan, baik saham maupun obligasi, terutama SBN, akan mengalami tekanan. Salah satu penyebabnya keputusan The Fed menaikkan suku bunga.

Kemarin, IHSG turun dalam dan kembali ke bawah level 7.000. Indeks Obligasi Komposit Indonesia (ICBI) juga turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir.

Namun, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto masih melihat peluang reksadana saham menguat. Hitungan dia, IHSG akan menuju 7.500-8.000 di akhir tahun. Pasar saham masih mendapat katalis positif kenaikan harga komoditas yang mendorong saham-saham sektor komoditas, serta pemulihan ekonomi yang mengangkat laporan keuangan seluruh sektor.

Tapi, Rudiyanto memperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan tertekan seiring inflasi yang masih terus naik. Sementara reksadana pasar uang tidak akan terimbas banyak karena bank tidak akan segera menaikkan bunga deposito, yang menjadi portofolio reksadana pasar uang. Imbas ke deposito kemungkinan baru terasa tiga hingga enam bulan setelah kenaikan bunga.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler