Review IHSG: Dampak Sentimen Global

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 06:00 WIB
Review IHSG: Dampak Sentimen Global
[ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik 0,26% ke 6.255,59 pada akhir pekan lalu (23/8).

Meski begitu, jika dihitung sepekan, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,49%.

Penurunan IHSG pekan ini dibarengi aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 1,56 triliun.

Sentimen negatif dari global menjadi penyebab utama.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menjelaskan, sepekan terakhir, IHSG dipengaruhi inverted yield curve Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan dalam beberapa kuartal ke depan AS akan menghadapi resesi.

Selain itu, mundurnya Perdana Menteri Italia di tengah krisis anggaran menjadi sentimen negatif dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi di Italia.

Pernyataan Presiden AS Donald Trump menyebut tidak siap atas kesepakatan damai dengan China kembali membuat tensi perang dagang memanas.

Baca Juga: Trump bertanya siapa musuh terbesar AS, Ketua The Fed Powell atau Presiden China Xi?

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menambahkan, kebijakan Trump atas produk Huawei membuat tensi perang dagang meninggi.

"Potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga menghambat IHSG. Untuk mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional, maka BI 7DRRR ditetapkan turun sebesar 25 bps," tutur dia.

Pekan depan, Nafan memperkirakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi hasil pidato Powell di Jackson Hole Symposium, pertemuan G7 di Prancis, data cadangan minyak dan rilis PDB.

Baca Juga: Saham-Saham Sektor Batubara Terbang, Cermati ADRO

Sementara Hans melihat, dari sektor domestik minim sentimen.

Nafan memproyeksikan IHSG bergerak mixed cenderung di 6.161–6.404 pekan depan.

Sedangkan Hans memperkirakan, IHSG berpotensi menguat di 6.161–6.308.

Baca Juga: Tiga Emiten Ini Berencana Menjual Saham Simpanan

Bagikan

Berita Terbaru

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas
| Rabu, 12 November 2025 | 19:49 WIB

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas

Pada 2025 berjalan hingga September, emas menjadi aset investasi dengan kinerja terbaik dengan return sekitar 44%.

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati
| Rabu, 12 November 2025 | 15:28 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025.

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler