KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ini, Jumat (13/9) dengan pelemahan 0,12% ke 6.334,84. Tapi dalam sepekan, IHSG masih tumbuh 0,41%.
Investor asing mulai kembali masuk ke bursa. Kendati kemarin masih mencatatkan net sell Rp 135,13 miliar di seluruh pasar, asing mencatatkan nilai jual bersih atau net buy Rp 330 miliar selama sepekan terakhir.
Baca Juga: Ekonomi global lesu, sejumlah sekuritas turunkan target IHSG hingga akhir tahun
Sepekan terakhir, menurut Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, perdagangan bergerak cukup positif. Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain Inggris yang tidak jadi keluar dari zona euro tanpa kesepakatan.
Tensi perang dagang juga turun, mengekor rencana pertemuan AS dan China Oktober mendatang. Sinyal dovish bank sentral AS The Federal Reserve ikut mendorong pasar, setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan akan mendorong ekspansi ekonomi.
Selain itu, European Central Bank (ECB) membuka keran stimulus dengan memangkas sukuk bunga 10 basis poin jadi minus 0,5%.
Baca Juga: Bisnis Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Kian Moncer
Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana melihat, pergerakan IHSG kemarin juga dipengaruhi oleh wacana Presiden Joko Widodo menaikkan cukai rokok di 2020. Hal ini mempengaruhi emiten-emiten rokok dan pasar. Dari faktor domestik, penguatan rupiah juga menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Pekan depan, Wawan memperkirakan pasar akan cenderung flat dan bergerak di kisaran 6.300–6.400. Sementara Hans Kwee melihat peluang penguatan di rentang pergerakan IHSG di 6.281–6. 414.
Baca Juga: Penguatan Rupiah Rem Penurunan IHSG Hari Ini Ke 6.334,84