Review Rupiah: Terimbas Konflik AS dan China

Sabtu, 23 November 2019 | 06:57 WIB
Review Rupiah: Terimbas Konflik AS dan China
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian perkembangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China menjadi pemberat mata uang garuda untuk menguat sepanjang pekan ini. Di pasar spot, Jumat (22/11), kurs rupiah stagnan di Rp 14.092 per dollar AS.

Namun, dalam sepekan rupiah melemah 0,11%. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat tipis 0,09% ke Rp 14.100 per dollar AS. Sedangkan, sepekan terakhir, rupiah melemah 0,22%.

Baca Juga: Harga emas kembali di jalur merah, ini faktor penyebabnya

Hubungan dagang antara China dan AS kembali memanas karena Senat dan DPR AS meloloskan UU Hak Asasi Manusia dan demokrasi Hong Kong. Keputusan ini akan membuat Hong Kong bisa melakukan perdagangan dengan AS.

UU ini memungkinkan AS menjatuhkan sanksi terhadap pejabat bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Hong Kong. Kondisi ini membuat China geram, karena menganggap ini sebuah intervensi internal China.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kondisi ini membuat kesepakatan dagang AS dan China semakin jauh dari kata positif. Bahkan, langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5% pekan ini tidak berhasil membuat rupiah menguat, karena kuatnya sentimen eksternal. "Pelaku pasar khawatir kondisi global dan kembali ke aset safe haven," kata dia, Jumat (22/11).

Baca Juga: Nilai belanja modal tinggi, TGRA akan right issue di tahun depan

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, kini sentimen yang akan mempengaruhi arah rupiah adalah pertemuan AS dan China yang akan dijadwalkan dua pekan lagi. Josua menambahkan, pelaku pasar juga menanti data pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal III-2019.

Pekan depan, sentimen yang bisa mendorong rupiah masih minim. Perkembangan negosiasi dagang menjadi penggerak utama. Lukman memprediksi, rupiah bergerak antara Rp 14.050-Rp 14.150 per dollar AS. Josua juga memperkirakan rupiah bergerak di kisaran sama.

Bagikan

Berita Terbaru

Deteksi Kesiangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Emiten penyedia alat berat, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menjalankan joint operation untuk masuk ke sektor tambang

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:50 WIB

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kartu kreidt masih terjaga di level aman. ​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur

Transaksi aset kripto di pasar domestik mencapai Rp 360 triliun, dengan investor sebanyak 18,08 juta  

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun

WEHA mulai melihat ada peningkatan permintaan, khususnya di segmen penyewaan bus pariwisata White Horse.

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 04:30 WIB

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah

Laba modal ventura mencapai Rp 474,37 miliar hingga Agustus 2025, membaik dari periode yang sama di tahun lalu yang masih merugi Rp 6 miliar.

Trans Power Marine (TPMA) Gencar Menambah Armada Baru
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Trans Power Marine (TPMA) Gencar Menambah Armada Baru

Menurut catatan KONTAN, tahun ini TPMA menargetkan pembelian 29 tongkang, 28 tug boat, dan satu floating crane.

RUU P2SK Dorong Aset Kripto Masuk Sistem Pembayaran
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 04:15 WIB

RUU P2SK Dorong Aset Kripto Masuk Sistem Pembayaran

Aset kripto bisa menjadi dasar sistem pembayaran, kendati tidak menjadi alat pembayaran langsung. Jadi, kripto bisa untuk mendukung transaksi

INDEKS BERITA

Terpopuler