Rita Efendy Mencari Cerita di Setiap Pergerakan Harga Saham

Minggu, 08 September 2019 | 22:17 WIB
Rita Efendy Mencari Cerita di Setiap Pergerakan Harga Saham
[ILUSTRASI. Perdagangan saham]
Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Andai tidak mengikuti intuisinya kala itu, mungkin sosok Rita Efendy, VP Equity Sales Maybank Kim Eng Securities, tak akan pernah kenal dengan bursa saham.

Alih-alih jadi investor top di pasar saham, Rita awalnya sempat hampir menjadi sekretaris. Keluarga Rita yang menganjurkan agar ia menjadi sekretaris, terutama orangtuanya.

"Ibu saya dulu agak kuno. Menurut dia perempuan nanti juga menikah, enggak perlu pendididikan tinggi," kenang Rita mengulangi nasihat ibunya ketika memberikan saran untuk menjadi seorang sekretaris.

Rita sempat menurut. Dia kuliah di Tarakanita mengambil jurusan sekretaris. Wanita ini juga sempat mencicipi profesi sesuai latar belakang pendidikannya tersebut.

Bahkan, Rita muda sempat ditawari pekerjaan sebagai sekrtaris perusahaan sebuah emiten.

Namun, Rita merasa tidak cocok. Bahkan, ia sempat menyesali pilihannya. "Saya merasa, passion saya tidak di situ," kenang dia.

Lantaran merasa profesi yang ia geluti saat itu kurang menantang, Rita memutuskan untuk beralih profesi.

Pada 1993, Rita masuk ke salah satu broker asing kala itu, Deutsche Morgan Grenfell yang saat ini bernama Deutsche Securities Indonesia. Rita bergabung di divisi investment banking.

Keputusan Rita ini tak sejalan dengan keinginan keluarga. Namun ia membuktikan pilihannya tepat.

Memang, profesi di pasar modal sangat hectic. Padahal, hectic menjadi salah satu kata kunci bagi Rita saat mempertimbangkan sebuah profesi.

"Saya menemukan passion di pasar modal. Di sektor ini banyak sekali tantangannya," jelas Rita.

 

Rita sempat hijrah ke UOB Securities pada medio 1999. Namun, tidak untuk waktu yang lama. Pada tahun 2000, dia bergabung dengan Maybank Kim Eng Securities hingga saat ini.

Jika ditotal, Rita sudah berkecimpung di dunia pasar modal selama lebih dari 18 tahun.

Ini tentu bukan waktu yang sebentar untuk mengetahui seluk-beluk bursa saham domestik.

Baca Juga: Temukan Makin Banyak Saham Salah Harga, Lo Kheng Hong Beli 20 Saham Setiap Hari

Pengalamannya selama ini dia aplikasikan untuk investasi pribadinya. Terlebih, dirinya meniti karir dari bawah.

Ini membuat intuisinya untuk memiliki portofolio saham kian terasah.

Mencari story saham

Sejatinya, Rita memiliki portofolio yang lain. Salah satunya, reksadana. Namun, saat ini pasarmya sedang kurang bagus. Ada juga properti.

Tapi, kesibukan membuat dirinya tak memiliki banyak waktu untuk merawat properti. Inilah alasan Rita lebih memilih saham.

Meski begitu, bukan berarti perjalanan investasi Rita terus berjalan lancar. Pernah suatu ketika, Rita berhenti berinvestasi. Ini terjadi ketika krisis moneter terjadi di 1998 silam.

Toh, Rita hanya absen sebentar. Ia akhirnya kembali masuk dan berinvestasi di pasar modal.

Rita juga melewati krisis lain. Pada 2014, krisis yang berawal dari kasus subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) menyeruak. Imbasnya kembali menghampiri bursa saham lokal.

"Saya belajar dari pengalaman beberapa krisis. Kadang, kita memang harus stop loss. Kalau perlu lebih banyak pegang cash," jelas Rita.

Saran dia, selama pasar masih masih lesu, sabar. Lebih baik tahan dulu. Jika kondisi sudah tak seburuk yang dibayangkan, bisa kembali masuk.

"Buyback lagi, selama ini tidak pernah ketinggalan," tutur dia.

Tip dari Rita, sering-sering membaca dan mencari informasi. Dus, intuisi bakal makin terbentuk.

Baca Juga: Mochtar Riady: Ada Teman-Teman Menantang Saya

Ini diperlukan di bursa saham. Sebab, menurut Rita, selalu ada cerita atawa story di setiap pergerakan harga saham. Ini bisa membantu investor berinvestasi.

"Cari informasi, nanti terlihat story sebuah saham masuk akal atau tidak. Jadi, kalau soal mazhab, saya lebih ke story dan fundamental," saran Rita.

Bagikan

Berita Terbaru

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler