KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih dilanda sentimen negatif. Padahal dalam negeri ada optimisme perbaikan kondisi ekonomi.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, pertambahan infeksi Covid-19 di China, sehingga mengakibatkan lockdown lagi, memicu rupiah melemah.
"Selain itu, perusahaan properti China, Modern Land kesulitan membayar kewajiban, menyusul Evergrande Group, Fantasia Holdings dan Sinic Holdings," terang Alwi, kemarin. Ini menambah kekhawatiran krisis utang di sektor properti China.
Baca Juga: BI siapkan jurus-jurus ini untuk hadapi tapering off The Fed
Padahal dari dalam negeri, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekonomi Indonesia lebih baik. Ini tercermin dari defisit transaksi berjalan.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menuturkan, rencana tapering AS juga membuat pelaku pasar kembali memegang dollar AS. Dia memprediksi, rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran Rp 14.130-Rp 14.197.
Sedangkan Alwi memperkirakan rupiah akan bergerak cenderung melemah. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.140-Rp 14.185 per dollar AS.
Kemarin, kurs spot rupiah turun 0,14% menjadi Rp 14.173 per dollar AS. Kurs Jisdor melemah 0,13% di Rp 14.184.
Baca Juga: Rupiah melemah ke Rp 14.173 per dolar jelang tapering AS