ILUSTRASI. Pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (2/7/2024). ReforMiner Institute mencatat pelemahan nilai tukar rupiah dan peningkatan harga minyak Indonesia (ICP) berpotensi memberi dampak negatif terhadap kondisi fiskal Indonesia. Setiap peningkatan harga minyak 1 dolar AS berpotensi meningkatkan pendapatan negara sekitar Rp 3,6 triliun. Di sisi lain, peningkatan itu berdampak pada membengkaknya belanja negara sekitar Rp 10 triliun. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)
Reporter: Diki Mardiansyah
| Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subsidi energi tahun ini diprediksi membengkak. Pemerintah diminta untuk mengawasi penyaluran subsidi energi (BBM dan listrik) agar tepat sasaran sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat.
Kementerian Keuangan (Kemkeu) memproyeksikan, anggaran subsidi energi tahun ini akan membengkak. Peluang itu terbuka menyusul penetapan kurs dolar AS dan harga minyak yang sudah jauh dari asumsi APBN 2024.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.