Berita Global

Rusia dan China Makin Mesra, Nilai perdagangan Kedua Negara Melonjak 38,5 Persen

Selasa, 08 Maret 2022 | 14:24 WIB
Rusia dan China Makin Mesra, Nilai perdagangan Kedua Negara Melonjak 38,5 Persen

ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, Jumat (4/2/2022). Rusia mencatatkan surplus perdagangan terhadap China pada dua bulan pertama 2022. Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Sumber: Russia Today | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hubungan dagang antara Rusia dan China semakin mesra dan diyakini akan semakin menguat. Terlebih di tengah sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya kepada Negeri Beruang Merah.

Hal ini terlihat dari data perdagangan Rusia China terbaru, yang dirilis oleh Administrasi Bea Cukai China pada Senin (7/3) waktu setempat. Ekspor minyak dan gas Rusia menjadi salah satu komoditas utama yang diperdagangkan dengan China.

Pada dua bulan pertama tahun 2022, nilai perdagangan Rusia dan China melambung 38,5% year on year (yoy). Omzet perdagangan kedua negara pada Januari-Februari 2022 mencapai US$ 26,43 miliar.

Baca Juga: NATO Terbelah, Hungaria Tolak Kirim Bantuan Militer ke Ukraina

Ekspor Rusia ke China melonjak 35,8% selama periode tersebut menjadi US$ 13,8 miliar. Sementara Rusia mengimpor barang dan jasa senilai $ 12,6 miliar dari China, atau tumbuh 41,5% secara tahunan.

Rusia mencatatkan surplus perdagangan dengan China sebesar US$ 1,19 miliar, atau naik 26,3%.

Tahun lalu, perdagangan Rusia-China mencapai rekor tertinggi, yakni lebih dari US$ 148,8 miliar. Pertumbuhannya mencapai 35,8% dibandingkan tahun 2020.

Menyusul hasil positif tahun lalu, Presiden China Xi Jinping memperkirakan bahwa omset perdagangan antara Rusia dan China akan segera mencapai US$ 250 miliar. Para ahli mengatakan perkiraan tersebut dapat dicapai pada tahun 2026. 

Baca Juga: Sanksi Baru Jepang ke Rusia Menyasar Ramzan Kadyrov, Wagner Group Hingga Presenter TV

Ekspor minyak dan gas Rusia, logam non-ferrous, dan barang-barang pertanian merupakan komoditas utama perdagangan kedua negara. 

Bulan lalu, China mencabut semua pembatasan impor gandum Rusia, dan sekarang bebas membeli gandum dari wilayah Rusia mana pun.

Terbaru