ILUSTRASI. Nilai ekspor gas Rusia melalui Gazprom saja, selama ini per tahun mencapai US$ 320 miliar. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pada Hari Jumat (25/3), Rusia memperingatkan Barat bahwa penagihan dalam rubel untuk miliaran dollar ekspor gas alam ke Eropa bisa terjadi dalam beberapa hari lagi. Perubahan mata uang pembayaran gas dalam rubel itu, merupakan tanggapan terberat Moskow terhadap sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Barat atas invasi ke Ukraina. Nilai ekspor gas Rusia melalui Gazprom saja, per tahun mencapai US$ 320 miliar.
Sanksi-sanksi Barat telah membuat ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak tahun-tahun pasca Uni Soviet pecah. Makanya, pada Hari Rabu (23/3) kemarin Presiden Vladimir Putin membalas Barat dengan memerintahkan bahwa ekspor gas Rusia ke depan harus dibayar dalam rubel.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.