Saham Defensif Pilihan Semester Kedua 2021

Selasa, 29 Juni 2021 | 04:00 WIB
Saham Defensif Pilihan Semester Kedua 2021
[]
Reporter: Kenia Intan, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir semester pertama tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercecer di bawah level 6.000. Per Senin (28/6), IHSG berada di level 5.939,47, atau turun 0,66% sejak awal tahun ini.

Sejak Maret lalu, IHSG belum mampu kembali ke atas 6.200. Apalagi, pasar saham kembali dilanda kecemasan tingginya kasus harian Covid-19 di dalam negeri.

Di semester dua, pergerakan IHSG dinilai masih sideways. Analis Pilarmas Investindo Okie Setya Ardiastama memprediksi, IHSG akan bergerak di rentang 5.835-6.362.

"Ini sejalan pemulihan ekonomi dan upaya pemerintah menangani pandemi," kata Okie, kemarin. Menurut dia, dampak Covid-19 masih membayangi kinerja emiten dan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal ketiga tahun ini.

Tapi, CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya punya prediksi yang lebih optimistis. Menurut dia, IHSG di paruh kedua akan lebih bullish dibandingkan paruh pertama. Hanya saja, akan ada potensi koreksi secara historis pada September dan Oktober.

Bernadus juga yakin pada akhir tahun nanti IHSG bakal bertengger di kisaran 6.600-6.800. Artinya ada potensi penguatan IHSG lebih dari 10% di paruh kedua tahun ini. Salah satu pendorong IHSG adalah sentimen pemulihan ekonomi dalam negeri.

Saham pilihan

Agar bisa menggali cuan maksimal, para analis menyarankan investor masuk di sektor saham yang defensif di kondisi pandemi. Salah satu sektor yang bisa dilirik ialah sektor kesehatan.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael menilai, peningkatan kasus Covid-19 akan terus berlanjut dan mencapai puncaknya Juli-Agustus mendatang. Emiten rumahsakit pun akan dibanjiri kunjungan pasien.

Ambil contoh, jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan di rumahsakit milik
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) berpotensi naik masing-masing 9,9% year on year (yoy). Menurut Joshua, sentimen ini bakal mendorong pendapatan MIKA tahun ini sebesar 35,5% yoy.

Sementara, Okie menilai saham sektor pertambangan cenderung defensif di tengah pandemi. Alasannya, harga komoditas tambang masih berpotensi naik, seiring tingginya permintaan dan rendahnya pasokan.

Saham pilihan dia adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Masing-masing diberi rekomendasi beli dengan target harga
Rp 2.920 dan Rp 2.650.

Bernardus menambahkan, investor bisa memanfaatkan euforia kenaikan saham sektor teknologi asal tetap perhatikan valuasi. Sektor telekomunikasi juga menarik seiring tingginya kebutuhan layanan telekomunikasi dan data.

Ia merekomendasikan
PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Bernadus juga menyarankan cermati sektor properti dan otomotif yang mendapat insentif pajak di paruh kedua ini.

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:54 WIB

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil pajak atas pesangon pensiun                     

INDEKS BERITA

Terpopuler