Berita Market

Saham Energi Jadi Pilihan Manajer Investasi Pengelola Reksadana Jawara

Senin, 06 Juni 2022 | 04:55 WIB
Saham Energi Jadi Pilihan Manajer Investasi Pengelola Reksadana Jawara

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham tercatat mengalami tekanan pada Mei 2022. Kinerja rata-rata reksadana saham, seperti terlihat dari pergerakan Infovesta 90 Equity Fund Index, turun 0,97% sepanjang Mei. Pada periode yang sama, IHSG merosot 1,11%.

Ini artinya, meski kinerja turun, reksadana saham masih mampu mengungguli IHSG. Beberapa reksadana saham bahkan bisa mencetak return positif. 

Salah satu reksadana saham yang berhasil outperform adalah Sucorinvest Saham Dinamis milik Sucorinvest Asset Management.  Merujuk data Infovesta Utama, kinerja reksadana ini tumbuh hingga 9,64% sepanjang Mei. 

Baca Juga: Terapkan Strategi High Conviction, Reksadana Sucorinvest AM Kalahkan Indeks

Bahkan, jika dihitung secara year to date, kinerja Sucorinvest Saham Dinamis naik 27,04%. Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin membeberkan, reksadana ini menggunakan strategi high conviction, yaitu gaya investasi aktif dengan memilih saham berprospek menarik). 

"Sektor pilihan kami untuk reksadana ini adalah perbankan, consumer goods dan tambang batubara," ujar Toufan. Dia menyebut, saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memberi kontribusi signifikan. 

Reksadana saham HPAM Ekuitas Syariah Berkah yang dikelola Henan Putihrai Asset Management (HPAM) juga mencetak cuan 6,67% di Mei. Jika dihitung sejak awal tahun hingga akhir Mei 2022, reksadana  ini menghasilkan keuntungan 36,34%. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengungkapkan, pihaknya menerapkan strategi mencari saham undervalue. "Saham sektor energi dan bahan baku jadi pilihan kami, saham AKRA adalah top holding kami," kata dia. 

Ke depan, Reza melihat pasar saham akan dibayangi sentimen angka inflasi tinggi dan harga komoditas yang masih fluktuatif. Reza dan Toufan sepakat berujar belum akan mengubah strategi. Tingginya harga batubara masih menguntungkan, sehingga MI mempertahankan strategi.

Baca Juga: Tips Meracik Portofolio Investasi Andalan, Tetap Nyaman Meski Pasar Bergejolak

 

Terbaru