Saham Teknologi

Senin, 28 Juni 2021 | 08:50 WIB
Saham Teknologi
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Jargon new economy tengah menghangat di kalangan pelaku pasar modal. Faktor new economy ini pula yang dituding menjadi biang keladi melesatnya harga saham-saham emiten teknologi belakangan ini.

Dahsyatnya pergerakan saham teknologi makin terlihat usai Bursa Efek Indonesia menerapkan pengelompokan sektor emiten berdasarkan klasifikasi industri.Menilik data Bursa Efek Indonesia, indeks sektor teknologi menguat 869,07% sejak awal tahun hingga Jumat (25/6) kemarin.

Bandingkan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama, yang cuma 0,72%.Bahkan penguatan indeks sektor teknologi ini terpaut jauh dengan indeks sektor infrastruktur, yang menjadi indeks sektoral dengan performa terbaik kedua.

Indeks sektor infrastruktur cuma menguat 6,55% sejak awal tahun.Di Juni ini saja, indeks sektor teknologi sudah menguat 184,54%. Saham di sektor ini yang menjadi jawara bulan ini adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Harga sahamnya melesat 329,09% di Juni ini saja.Memang, sih, banyak sentimen positif yang melingkupi sektor teknologi. Misal, bursa saham dalam negeri bakal kedatangan pemain sektor teknologi besar.

Mungkin Anda sudah tahu, GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, berniat melepas saham di bursa.Selain itu ada Bukalapak, yang juga berstatus sebagai perusahaan rintisan unicorn.

Bukalapak bahkan sudah mengindikasikan bakal masuk bursa bulan depan.Meningkatnya kasus Covid-19 juga disinyalir memberi dampak positif ke perusahaan teknologi.

Kebutuhan produk dan layanan teknologi diyakini akan meningkat karena banyak aktivitas kini dilakukan mengandalkan teknologi.Tapi, apakah kenaikan harga saham teknologi ini wajar?

Mungkin kita bisa menengok bursa Amerika Serikat. Ambil contoh saham Netflix. Harga saham berkode NFLX ini naik 396,73% di tahun 2003, setahun setelah listing.

Padahal, saat itu Netflix masih merugi.Saham-saham sektor teknologi ini mungkin menjadi contoh bagus, bahwa investor saham sejatinya membeli prospek.

Keyakinan soal prospek ini juga yang mungkin membuat pengusaha Anthony berani menanamkan duitnya di DCII.Di lain sisi, tidak bisa dipungkiri pergerakan saham-saham teknologi di bursa dalam negeri juga masih diwarnai spekulasi.

Karena itu, investor ritel idealnya bukan sekadar ikut-ikutan menumpangi tren kenaikan harga saham teknologi.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler