Satu Dasawarsa Pemerintahan Jokowi Membangun Konektivitas hingga Pelosok Negeri

Kamis, 03 Oktober 2024 | 04:11 WIB
Satu Dasawarsa Pemerintahan Jokowi Membangun Konektivitas hingga Pelosok Negeri
[ILUSTRASI. Warga melihat Bendungan Pamukkulu yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024). Bendungan seluas 460 hektare yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp1,83 triliun tersebut dapat mengairi area pertanian seluas 6.430 hektare dan menjadi sumber air baku berkapasitas 160 liter per detik dengan potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 megawatt. ANTARA FOTO/Arnas Padda/tom.]
Reporter: Arif Ferdianto, Dadan M. Ramdan | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (2014-2024), pemerintah Indonesia membangun beragam jaringan infrastruktur, mulai transportasi darat, laut dan udara. Bukan hanya itu, infrastrutur perumahan, irigasi hingga jaringan kesehatan hingga internet tak luput dari sasaran pembangunan.

Tujuannya tak lain untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok negeri terutama di daerah terluar, terpencil, tertinggal dan perbatasan (3TP). Di samping itu, masifnya proyek infrastruktur diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Di proyek jalan tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat sejak 1978 hingga pertengahan 2024, sebanyak 73 ruas jalan tol telah beroperasi dengan total panjang mencapai 2.893 kilometer. Dari data tersebut, selama hampir 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah membangun sekitar 72,6% dari panjang ruas tol yang saat ini dimiliki Indonesia atau sepanjang 2.432 km. 

Baca Juga: Telan Total Investasi Rp 37,5 triliun, Progres Proyek Jumbo INCO di Morowali 53%

Untuk merekam pencapaian pembangunan infrastruktur 10 tahun ke belakang, KONTAN menerjunkan tim yang terdiri dari para jurnalis, fotografer dan videografer ke sembilan lokasi di Indonesia. Dalam perjalanan reportase selama tiga bulan (Juli-September 2024), Tim KONTAN menyaksikan banyak terjadi perubahan di sejumlah bidang, mulai dari infrastruktur jalan tol, bandar udara, jalur kereta api, bendungan, telekomunikasi hingga infrastruktur kesehatan. 

Bukan hanya jalan tol, pemerintah era Jokowi telah membangun 5.999 km jalan nasional baru, 125.904 meter jembatan, 583 unit jembatan gantung, 27.673 meter flyover, 36 trayek tol laut, 27 bandara dan 28 pelabuhan baru. Pemerintahan Jokowi juga membangun 9,82 juta unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Nasib SRBI Setelah Suku Bunga Turun, Rencana Exit Strategy Bank Indonesia Disoal

Perjalanan proyek infrastruktur memang tak selamanya mulus. Kendati demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama di pelosok Nusantara, mulai merasakan denyut dan dampak pembangunan. 

Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Nurdin mendukung pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Kami mengapresiasi Jokowi sebagai Bapak Konstruksi atas perannya mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia," ucap dia kepada KONTAN, Selasa (1/10).

Pertumbuhan ekonomi

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Iswandi Said mengamini pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif terhadap kelangsungan bisnis pariwisata dan perhotelan. "Ya, proyek infrastrutur seperti jalan tol memberikan aksebilitas dan kenyamanan. Kondisi ini berdampak positif terhadap okupansi hotel," kata dia. 

Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono memberikan catatan khusus ke depan. Dia mengharapkan pembangunan infrastruktur bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 7% per tahun. Alasannya, agar Indonesia bisa mengejar target menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang. "Jangan sampai kita terjebak dalam middle income trap," tandas dia.

Baca Juga: Satu Lagi Lembaga Internasional yang Mengapresiasi Peringkat Utang Indonesia

Dengan pencapaian pembangunan infrastruktur yang ditorehkan Presiden Jokowi, semua pihak berharap adanya keberlanjutan proyek-proyek strategis pada pemerintahan selanjutnya, yakni presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Sutrisno menekankan, pembangunan infrastruktur harus terus berlanjut pada pemerintahan Prabowo Subianto. "Pertumbuan ekonomi harus ditunjang oleh jaringan infrastruktur yang baik dan merata," jelas dia.

Baca Juga: Prabowo Bakal Gelar Program Medical Check-Up Gratis, Begini Tanggapan Prodia (PRDA)

Direktur Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi mengemukakan, pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan Presiden Jokowi dinilai punya prestasi baik. Tingkat kepuasan publik atas kinerja pembangunan Jokowi juga menunjukkan nilai yang positif.

"Misalnya proyek pembangunan jalan tol di wilayah Sumatra, Kalimantan dan Indonesia Timur telah mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi secara eskalatif," kata dia, kepada KONTAN, kemarin. Proyek jalan tol yang masif di era Jokowi ini mampu mempersingkat waktu perjalanan. 

Baca Juga: RI Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, tapi Impor dari Filipina Terus Melonjak

Oleh karena itu, semangat pembangunan infrastruktur di pemerintahan Jokowi bakal dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, yang dalam tempo kurang dari satu bulan lagi akan dilantik menjadi pasangan presiden dan wakil presiden Indonesia.

"Prabowo-Gibran akan melanjutkan dan menyempurnakan beberapa program yang baik, bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Viva.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler