Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Gaet Pinjaman dari BNI Rp 1,13 Triliun

Senin, 29 Juli 2019 | 06:58 WIB
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Gaet Pinjaman dari BNI Rp 1,13 Triliun
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) beserta anak usahanya memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 1,13 triliun. Terhadap fasilitas pinjaman tersebut, BNI mengenakan suku bunga pinjaman sebesar 9,75%.

Fasilitas kredit itu oleh Sawit Sumbermas dan anak usahanya akan dipakai setidaknya untuk empat hal. Pertama, Sawit Sumbermas akan memakai sebagian fasilitas pinjaman untuk pembangunan tank farm kapasitas 150.000 MT dan sarana pendukung lainnya.

Kedua, Sawit Sumbermas juga akan memakai dana pinjaman untuk refinancing kebun seluas 6.609 hektare (ha). Ketiga, emiten yang mengangkat mantan menteri pertanian Bungaran Saragih sebagai komisaris utamanya itu akan membangun kebun kelapa sawit seluas 2.748 ha.

Sementara yang keempat, Sawit Sumbermas akan menggunakan fasilitas kredit dari BNI untuk membangun pabrik kelapa sawit, pabrik biogas dan fasilitas jetty.

Semua hal tersebut disampaikan Swasti Kartikaningtyas selaku Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7).

Selain suku bunga sebesar 9,75% per tahun, fasilitas kredit BNI itu memiliki jangka waktu selama 120 bulan atau 10 tahun. Jangka waktu itu termasuk grace periode selama 24 bulan.

Fasilitas kredit tersebut dapat ditarik maksimal 36 bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian.

Perusahaan yang saat ini total area tertanam 71.332 ha di Kalimantan Tengah. Tanaman di perkebunan Sawit Sumbermas saat ini rata-rata berusia muda, yakni 10,7 tahun.

Sawit Sumbermas sedang meningkatkan total kapasitas pabrik pengolahan TBS hingga CPO dari 440 MT/jam menjadi 560 MT/jam di 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:05 WIB

Likuiditas Dorong Kinerja Bursa Domestik Sepanjang 2025 Ngegas

Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik lebih dari 40% hingga akhir perdagangan 2025.

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 05:00 WIB

Volatilitas Valas Asia Relatif Berkurang di Akhir Tahun

Selasa (30/12), baht Thailand (THB) menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia dengan kenaikan 0,65% secara harian ke 31,41.

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

STTP akan memfokuskan pengembangan dengan dua pendekatan utama, yakni memperluas distribusi ke negara yang belum terjangkau 

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:15 WIB

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan

Pasar gadai di dalam negeri masih menawarkan daya tarik tinggi bagi pemain yang ingin menjajal bisnis ini.

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:10 WIB

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See

IKI untuk industri yang berorientasi ekspor maupun pasar domestik kompak melambat pada akhir tahun ini.

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

INDEKS BERITA