Segera IPO, Simak Rencana Bisnis Perusahan PLTA Kencana Energi

Sabtu, 20 Juli 2019 | 03:50 WIB
Segera IPO, Simak Rencana Bisnis Perusahan PLTA Kencana Energi
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) PT Kencana Energi Lestari bersiap menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 20 Agustus mendatang. Dari IPO, perusahaan ini menargetkan dana segar Rp 255 miliar-Rp 410 miliar.

Kencana Energi Lestari fokus di bidang penyediaan energi terbarukan (renewable energy). Kencana Energi memiliki kontrak penyediaan listrik jangka panjang ke PLN, yakni selama 20-30 tahun sejak dioperasikannya pembangkit listrik tenaga air.

CEO dan Chairman Kencana Group Henry Maknawi menuturkan, masih ada peluang pengembangan usaha yang lebih besar lagi dari sektor energi baru dan terbarukan. Nantinya, sekitar 55% dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan lainnya. Kemudian sekitar 25% untuk modal kerja, dan sekitar 20% belanja modal.

Saat ini, Kencana Energi Lestari telah memiliki tiga proyek PLTA di Sumatra dan Sulawesi, dengan total kapasitas produksi sebesar 49 MW. Rinciannya, pertama, PLTA Pakkat bekapasitas 18MW di Sumatra Utara.

Kedua, proyek PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW yang saat ini sedang menunggu commercial operation date (COD). Targetnya, PLTA ini akan beroperasi Agustus-September 2019.

Ketiga, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) Madong berkapasitas 10 MW. Saat ini PLTM yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini sedang dalam persiapan konstruksi.

Henry optimistis, perusahaan ini mencapai pertumbuhan pendapatan sampai 100%, didukung satu proyek baru yang akan aktif beroperasi Agustus mendatang. Dia menyebut, pada 2018, satu unit yang mulai beroperasi bisa memberi revenue US$ 11 juta.

"Tahun ini akan ada tambahan satu unit baru, otomatis akan menambah pendapatan hingga US$ 22 juta–23 juta sampai akhir tahun, jelas dia saat paparan publik di Ritz Carlton, Jumat (19/7).

Henry menyatakan, laba tahun ini akan naik selaras dengan pendapatan, yakni US$ 5 juta–US$ 6 juta sampai akhir tahun. Proyek yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ini adalah dari Pakkat Sumatra Utara, ditambah PLTA Air Putih di Sumatra Utara.

Selain mengejar pertumbuhan organik dengan membangun infrastruktur, Kencana Energi Lestari juga akan menjajaki peluang nonorganik, dengan melakukan akuisisi perusahaan energi air.

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman

Pemerintah dan DPR sepakat menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada tahun 2026 

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif

Kereta Petani-Pedagang dengan tujuan mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan.

INDEKS BERITA

Terpopuler