Selama Kuartal I-2022, Kupon Obligasi Korporasi Cenderung Turun

Jumat, 01 April 2022 | 04:10 WIB
Selama Kuartal I-2022, Kupon Obligasi Korporasi Cenderung Turun
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi bertenor pendek yang meluncur di Maret 2022 memiliki kupon lebih rendah dari periode 2021. Ke depan, kupon obligasi akan bergerak sejalan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia, yang diperkirakan naik tahun ini. 

Salah satu obligasi korporasi yang dirilis di Maret adalah Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap II Tahun 2022, yang menawarkan dua seri obligasi. Pertama, tenor satu tahun dengan kupon 4,25%. Kedua, tenor tiga tahun dengan kupon 6,30%. Obligasi ini memiliki rating AA- dan ditawarkan 31 Maret-5 April. 

Sebelumnya, ada obligasi berkelanjutan IV Indomobil Finance tahap III Tahun 2022, menawarkan kupon 4,9% untuk tenor satu tahun, 6,5% untuk tenor 3 tahun dan 7,5% tenor 5 tahun. Obligasi ini memiliki rating single A. 

Baca Juga: Imbal Hasil Obligasi Syariah Lebih Unggul dari Obligasi Konvensional

Selain itu, ada juga Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap III Tahun 2022 menawarkan kupon di 3,5% untuk tenor satu tahun dan 5,6% tenor 3 tahun. Obligasi ini menyandang rating idAAA. 

Pada November 2021, rata-rata kupon obligasi korporasi tenor satu tahun rating AAA di 4,4%, rating AA di 5,5%, dan rating A di 7,5%. Itu artinya, yield atawa kupon dari penerbitan obligasi jangka pendek di kuartal I-2022 secara umum lebih rendah dari kupon di periode sepanjang tahun lalu. 

Presiden Direktur PT Pemeringkat Kredit Indonesia (PKRI) Eddy Handali mengatakan, kupon yang masih lebih rendah mencerminkan kondisi operasional perusahaan membaik. Jadi walaupun saat ini ada ekspektasi kenaikan suku bunga, tingkat imbal hasil yang diminta investor untuk obligasi jangka pendek malah lebih rendah dibanding tahun lalu.

Namun, kenaikan kupon tidak akan terhindarkan bila ekspektasi kenaikan suku bunga menguat. Meski begitu, tenor obligasi yang lebih panjang akan lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. "Perubahan yield akan terlihat lebih jelas untuk obligasi yang memiliki tenor lebih panjang," kata Eddy.  

Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) Gelar RUPO, Begini Hasilnya

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

INDEKS BERITA

Terpopuler