Sempat Dekati Level Terendah, Harga Emas Hari Ini Balik Arah Tembus US$ 1.470

Senin, 18 November 2019 | 22:56 WIB
Sempat Dekati Level Terendah, Harga Emas Hari Ini Balik Arah Tembus US$ 1.470
[ILUSTRASI. Emas cair dituangkan ke dalam cetakan emas batangan di Tambang Carlin milik Newmont di dekat Elko, Nevada, 21 Mei 2014.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini berbalik arah, setelah sempat melorot cukup dalam dan mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Mengacu Bloomberg pukul 22.46 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,12%% menjadi US$ 1.470,06 per ons troi. Padahal sebelumnya, emas berada di bawah level US$ 1.460.

Harga emas spot sempat mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir di posisi 1.455,86 yang tercipta pada 11 November lalu. Sedang emas berjangka AS naik 0,16% jadi US$ 1.470.80 per ons troi.

Baca Juga: Waduh, Harga Emas Hari Ini Merosot dan Dekati Level Terendah

Meski begitu, "Tren harga emas dalam jangka pendek terlihat cukup negatif. Dari segi teknikal, kami telah mengambil semua posisi terendah- US$ 1.480 adalah yang paling penting, sekarang US$ 1.460," kata Craig Erlam, Analis Pasar Senior OANDA, kepada Reuters.

Harga emas hari ini sempat melorot karena optimisme tumbuh terhadap kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China, menyusul laporan soal pembicaraan yang konstruktif selama akhir pekan.

Media pemerintah China, Xinhua, melaporkan, Washington dan Beijing melakukan pembicara tingkat tinggi melalui telepon pada Sabtu (16/11). Kedua belah pihak membahas masalah inti masing-masing untuk tahap pertama perjanjian perdagangan.

Baca Juga: Warren Buffett tak mau investasi di emas, ini dua alasan utamanya

"Dalam semua kemungkinan, gangguan dalam pembicaraan perdagangan tetap menjadi satu-satunya skenario untuk menghidupkan kembali harga emas saat ini," sebut Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior OANDA lainnya.

Investor juga terus mengawasi perkembangan di Hong Kong, dengan polisi mengepung sebuah universitas, menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk mendorong para demonstran anti-pemerintah masuk ke kampus.

Selain itu, pelaku pasar sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan terakhirbanks entral AS  Federal Reserve (The Fed), yang dijadwalkan pada Rabu (20/11) mendatang, untuk petunjuk tentang lintasan suku bunga di masa depan.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 748.000

Maklum, harga emas sangat sensitif terhadap suku bunga. Soalnya, bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang logam mulia yang tidak menghasilkan.

"Hanya pemulihan yang solid ke US$ 1.470 yang bisa menghentikan pelemahan emas saat ini," Carlo Alberto De Casa, Kepala Analis ActivTrades, dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

Bagikan

Berita Terbaru

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola

Sejumlah kebijakan yang digulirkan Purbaya Yudhi Sadewa, kurang dari dua bulan masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, menyedot perhatian

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026

Pasar modal di Indonesia masih cukup volatil. Hal itu tidak lepas dari sentimen global yang mempengaruhi pasar modal.  

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:24 WIB

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini

Perusahaan bisnis rental mobil dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tetap ekspansif di tahun ini. Lihat penerapan aksi ESG perusahaan.

Tutup Celah, Cara Pungut PPN Emas Perhiasan Diubah
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Tutup Celah, Cara Pungut PPN Emas Perhiasan Diubah

Transaksi emas perhiasan dari produsen ke pedagang emas maupun konsumen kena PPN 3%                 

Sentimen Ekonomi Global Jadi Penentu Pergerakan Rupiah
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Sentimen Ekonomi Global Jadi Penentu Pergerakan Rupiah

Kombinasi inflasi yang lebih jinak dan imbal hasil yang stabil biasanya menurunkan dorongan penguatan dolar terhadap mata uang kawasan

Indonesia Melirik China dan Eropa di Proyek Hilirisasi Batubara
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:14 WIB

Indonesia Melirik China dan Eropa di Proyek Hilirisasi Batubara

Indonesia menargetkan proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG bisa mulai bergulir pada tahun depan.

Mencermati Kredit HImbara ke Koperasi Merah Putih
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Mencermati Kredit HImbara ke Koperasi Merah Putih

Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggandeng PT Agrinas Pangan Nusantara dan TNI guna mempercepat realisasi KDMP.

Mengelus DADA
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Mengelus DADA

Perlindungan investor yang digaungkan makin terasa hambar, lantaran yang dijegal hanya saham yang harganya naik.

Meski Permintaan Melonjak, Kuota Impor BBM Swasta Mungkin Tidak Berubah Tahun Depan
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:06 WIB

Meski Permintaan Melonjak, Kuota Impor BBM Swasta Mungkin Tidak Berubah Tahun Depan

Pemerintah masih melakukan perhitungan untuk menetapkan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) tahun depan.

Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1,07 Juta Ha
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1,07 Juta Ha

 Perluasan kawasan tersebut meliputi Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Buru, Teonila Serua (Maluku), Aceh Selatan II, Aceh Timur, dan Jakarta.

INDEKS BERITA

Terpopuler