Sentimen Global Kian Memburuk, Harga Minyak Anjlok

Kamis, 15 Agustus 2019 | 10:42 WIB
Sentimen Global Kian Memburuk, Harga Minyak Anjlok
[ILUSTRASI. Harga minyak]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak anjlok pada perdagangan Kamis (15/08) didorong oleh memburuknya sentimen global.

Minyak mentah Brent turun 37 sen, atau 0,6%, menjadi US$ 59,11 per barel pada 03.00 GMT (10.00 WIB), setelah jatuh 3% di sesi terakhir.

Sementara minyak mentah AS turun 25 sen, atau 0,5%, ke US$ 54,98 per barel, setelah turun 3,3% pada sesi sebelumnya.

Tiga sentimen global yang memburuk ditenggarai telah mendorong anjloknya harga minyak.

Yakni, kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS), mencuatnya kekhawatiran terjadinya resesi dan dana ekonomi terbaru dari China dan Eropa yang mengecewakan.

"Harga minyak didukung oleh pembatasan produksi yang dipimpin OPEC. Namun menghadapi hambatan besar ketika para pedagang berada di tengah kekhawatiran tentang sisi permintaan dan kebijakan pembatasan pasokan," kata Benjamin Lu, analis di Phillip Futures di Singapura, dikutip dari Reuters (15/08).

Baca Juga: Data ekonomi China yang mengecewakan bikin harga minyak dunia jatuh lebih 1%

The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah memangkas produksi sejak awal 2017.

Kini, Arab Saudi diharapkan mengurangi produksi lebih lanjut di tengah perlambatan permintaan minyak global.

Risiko resesi meningkat

Di sisi lain, kurva imbal hasil obligasi AS terbalik pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak 2007.

Kurva yield US treasury yang terbalik menjadi pertanda, sekaligus mendorong kekhawatiran investor bahwa ekonomi terbesar dunia itu akan jatuh ke dalam resesi.

Baca Juga: Yield US treasury Terkoreksi di bawah 2%, kekhawatiran terjadinya resesi menyeruak

Dari China, Pemerintah Negeri Tirai Bambu, itu melaporkan data bulan Juli yang mengecewakan.

Dalam hal ini pertumbuhan output industri yang anjlok ke level terendah sejak lebih dari 17 tahun.

Data terbaru China tersebut menunjukkan dampak nyata dari eskalasi perang perdagangan dengan AS yang semakin memanas.

Bagikan

Berita Terbaru

Meneropong Kinerja Ekonomi 2025
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:24 WIB

Meneropong Kinerja Ekonomi 2025

Perubahan stance suku bunga ini berpotensi memicu pembalikan arus modal dari pasar keuangan di kawasan emerging, termasuk Indonesia.

Langkah Berat Perbankan Hadapi Tahun Penuh Tantangan​
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:24 WIB

Langkah Berat Perbankan Hadapi Tahun Penuh Tantangan​

Berbagai strategi disiapkan bankir untuk menyambut segala tantangan yang tak kalah beratnya dibandingkan tahun ini.

Daya Beli hingga Perpajakan Jadi Batu Sandungan
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:24 WIB

Daya Beli hingga Perpajakan Jadi Batu Sandungan

Periode ketidakpastian global, terutama akibat kebijakan Amerika Serikat, masih akan berlanjut pada tahun 2025. 

Bayang-Bayang Tarif Impor AS, Inflasi dan Lemahnya Daya Beli
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:23 WIB

Bayang-Bayang Tarif Impor AS, Inflasi dan Lemahnya Daya Beli

Ekonomi dunia mulai pulih 100% dari dampak Covid-19 tapi tahun 2024 kondisi ekonomi masih juga belum sebaik saat tahun 2023. 

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:23 WIB

Pemerintah Antisipasi Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia

Pemerintah melakukan investigasi dan pengendalian atas kematian puluhan sapi di Sragen, Jawa Tengah.

Indeks Belanja ke Supermarket Turun, Orang Indonesia Makin Gandrung Belanja Online
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:23 WIB

Indeks Belanja ke Supermarket Turun, Orang Indonesia Makin Gandrung Belanja Online

Porsi belanja supermarket turun untuk semua kelompok masyarakat, terdalam terjadi di kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, sebesar 7,1%.

Indonesia Perlu Melawan Perang Dagang dengan Meningkatkan Daya Beli
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:23 WIB

Indonesia Perlu Melawan Perang Dagang dengan Meningkatkan Daya Beli

Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, penerapan tarif tinggi atas barang impor ke AS akan berdampak pada ekonomi secara global. 

Efek PPN 12% dan Kenaikan Upah, Harga Pangan Berpotensi Menanjak Lagi di Awal 2025
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:23 WIB

Efek PPN 12% dan Kenaikan Upah, Harga Pangan Berpotensi Menanjak Lagi di Awal 2025

Meski tarif PPN 12% tak berefek langsung, peningkatan harga pangan tetap terjadi lantaran ada tambahan biaya logistik hingga upah tenaga kerja.

Prospek Saham Sektor Barang Konsumsi di Tahun 2025
| Senin, 30 Desember 2024 | 02:22 WIB

Prospek Saham Sektor Barang Konsumsi di Tahun 2025

ICBP dan MYOR menjadi pilihan utama CGS karena bauran produk dan harga mereka lebih dekat dengan konsumen berpendapatan rendah.

BEI Mempertanyakan Kenaikan Piutang Humpuss Maritim yang Naik Signifikan
| Minggu, 29 Desember 2024 | 23:42 WIB

BEI Mempertanyakan Kenaikan Piutang Humpuss Maritim yang Naik Signifikan

Selama Januari-September 2024, piutang usaha pihak ketiga HUMI meningkat 68,66% menjadi US$ 22,03 juta per akhir kuartal III-2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler