Serangan Kapal Membuat Asuransi Membatasi Proteksi

Rabu, 17 Januari 2024 | 17:52 WIB
Serangan Kapal Membuat Asuransi Membatasi Proteksi
[ILUSTRASI. Aktivitas proses pemindahan LNG dari Kapal Kargo LNG Aquarius ke Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas Satu milik PT Nusantara Regas di Teluk Jakarta, Jakarta, Kamis (4/1). PT Nusantara Regas menerima pengiriman LNG perdana dari PT Pertamina Hulu Mahakam pascadioperasikan oleh Pertamina pada tahun 2018 sebanyak satu kargo atau setara dua juta MMBTU untuk memenuhi kebutuhan pasokan LNG pembangkit listrik di DKI Jakarta dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/18]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Beberapa perusahaan asuransi kapal memilih tidak mengambil premi dari perlindungan terhadap kapal dagang Amerika Serikat dan Inggris yang melewati Laut Merah Selatan. Ini karena risiko serangan ketika kapal-kapal tersebut mengarungi wilayah yang menjadi tempat serangan militan Houthi. 

Militan Houthi makin gencar melakukan serangan terhadap kapal komersial dalam beberapa hari terakhir. Ini menanggapi serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris pada Jumat (12/1). Houthi menyerang dua kapal pengangkut komoditas dengan rudal sejak Senin meskipun keduanya mampu melanjutkan pelayarannya.

Marcus Baker, Kepala Kelautan dan Kargo Global Marsh menyebut, kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Amerika Serikat, Inggris dan Israel dikecualikan dari kewajiban untuk mendapat perlindungan jika melewati wilayah tersebut. Tapi menurut Baker, pada dasarnya mereka tidak akan memberikan asuransi. "Penjamin emisi asuransi menambahkan klausul yang menyatakan tidak ada keterlibatan AS, Inggris, atau Israel," katanya. 

Baca Juga: Serangan Iran ke Pakistan Menewaskan Dua Anak-Anak

Tapi menurut Baker, kebijakan tersebut diterapkan oleh hampir semua perusahaan. "Ada banyak yang menyertakan kata kepemilikan atau kepentingan," terang dia seperti dikutip Bloomberg. 
Perkembangan terbaru yang terjadi sejak pekan lalu menunjukkan rapuhnya situasi keamanan di Laut Merah bagian selatan. Bahkan, pasukan angkatan laut barat telah memperingatkan tidak aman bagi kapal dagang.

Serangan kapal

Selasa (16/1), kapal pengangkut komoditas milik Yunani, Zografia, terkena rudal saat berlayar. Sehari sebelumnya ada kapal barang curah milik Amerika bernama Gibraltar Eagle yang ditabrak.
Sejumlah pemilik perusahaan terkemuka di dunia juga memilih menghentikan sementara pelayaran di wilayah tersebut, meski banyak yang tetap ada pengiriman. 

Menurut Wall Street Journal, perusahaan minyak Inggris Shell Plc juga menghentikan transit kapal tanker melalui wilayah tersebut. Perusahaan pelayaran Jepang Mitsui OSK Lines Ltd yang memiliki armada 800 kapal juga menghentikan transit. Nikkei pada Rabu menyebut dua kapal pengirim barang Jepang lainnya, Nippon Yusen KK dan Kawasaki Kisen Kaisha Ltd, juga menangguhkan rute lewat jalur tersebut. 

Risiko perang beberapa hari terakhir membuat permintaan asransi melonjak 1% dari nilai kapal. Itu berarti dibutuhkan biaya sekitra US$ 1 juta untuk menutupi kerugian sebuah kapal dengan nilai US$ 100 juta. 

Baca Juga: Ekspansi Kapal, ELPI Bidik Kenaikan Pendapatan pada Tahun Ini

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 29,02% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (8 Agustus 2025)
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 09:14 WIB

Profit 29,02% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (8 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang naik Rp 16.000 per gram menjadi Rp 1.959.000.

Kinerja Semester I Lemah, Bisnis Mayora (MYOR) Diproyeksi Pulih di Paruh Kedua 2025
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 09:08 WIB

Kinerja Semester I Lemah, Bisnis Mayora (MYOR) Diproyeksi Pulih di Paruh Kedua 2025

MYOR berharap ada perbaikan margin kotor yang didukung oleh penurunan harga bahan baku seperti kopi, kakao, hingga minyak sejak akhir Juni 2025.​

Saham KPIG Masuk MSCI di Tengah Persoalan yang Membelit KEK Lido, bisa Dicermati?
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:38 WIB

Saham KPIG Masuk MSCI di Tengah Persoalan yang Membelit KEK Lido, bisa Dicermati?

KPIG menyepakati mengakuisisi 55% saham PT Kios Ria Kreasi yang memiliki hak pengelolaan atas lahan seluas 92,08 ha di Taman Kerthi Bali Semesta,

Lebih Mudah Intip Data Wajib Pajak
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:21 WIB

Lebih Mudah Intip Data Wajib Pajak

Ditjen Pajak Kemkeu tengah menggabungkan sejumlah sistem dan teknologi baru sehingga lebih mudah mengintip data wajib pajak

Cadangan Devisa Berisiko Tertekan Kinerja Ekspor
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Cadangan Devisa Berisiko Tertekan Kinerja Ekspor

Posisi cadangan devisa per akhir Juli sebesar US$ 152 miliar, turun dari bulan sebelumnya​          

Tinjauan Berkala MSCI Indeks Diumumkan, Ada Nama PTRO & CUAN Milik Prajogo Pangestu
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:03 WIB

Tinjauan Berkala MSCI Indeks Diumumkan, Ada Nama PTRO & CUAN Milik Prajogo Pangestu

Keka Prajogo Pangestu kini berjumlah US$ 31,7 miliar yang menempatkannya di ranking ke-59 orang terkaya di dunia.

CUAN dan DSSA Masuk MSCI Global Standard Index, Enam Saham Masuk Small Cap
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:02 WIB

CUAN dan DSSA Masuk MSCI Global Standard Index, Enam Saham Masuk Small Cap

Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, CUAN dan emiten dari grup Sinarmas DSSA resmi masuk ke dalam MSCI Global Standard Indexes. ​

Hasil Semester I 2025 Ciamik, KIJA Menggenjot Kinerja di Semester II
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 08:01 WIB

Hasil Semester I 2025 Ciamik, KIJA Menggenjot Kinerja di Semester II

Di semester II-2025, proyek unggulan KIJA masih dari KIK. Investor yang berinvestasi di Kawasan Kendal mayoritas berasal dari China.

Selamat Sempurna (SMSM) Mendapatkan Dividen dari Anak Usaha
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Selamat Sempurna (SMSM) Mendapatkan Dividen dari Anak Usaha

Sejalan dengan kinerja top line, SMSM meraup laba bersih Rp 530,76 milir, naik 18,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 447,97 miliar.

Pasar Sepeda Motor  Belum Bertenaga
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:50 WIB

Pasar Sepeda Motor Belum Bertenaga

Kelesuan daya beli masyarakat menyerempet penjualan sepeda motor pada tahun ini, baik konvesional maupun listrik

INDEKS BERITA

Terpopuler