Sesi I Senin 28 Desember 2020 IHSG Menguat 1,04%, Saham ANTM Kembali Melejit

Senin, 28 Desember 2020 | 12:39 WIB
Sesi I Senin 28 Desember 2020 IHSG Menguat 1,04%, Saham ANTM Kembali Melejit
[ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (28/12) ditutup menguat. IHSG naik 62,78 poin ke posisi 6.071,49 atau menguat 1,04%.

Nilai perdagangan di sesi I hari ini berjumlah Rp 9,47 triliun. Terdiri dari Rp 7,18 triliun transasi di pasar reguler, dan sisanya Rp 2,28 triliun di pasar negosiasi.

Hingga siang ini, investor asing tercatat membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 40,13 miliar. Adapun saham-saham yang mendapat tekanan jual bersih (net sell stocks) dari investor asing diantaranya adalah BBRI, ICBP, BMTR, BMRI, dan PWON.

Sedangkan saham-saham yang dibeli (net buy stocks) investor asing diantaranya adalah ADRO, ITMG, BBCA, SCMA, dan LPPF.

Sampai siang ini, saham ANTM, WSBP, TLKM, BBRI, dan PGAS menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar di bursa saham. 

Adapun saham-saham dengan volume perdagangan terbanyak sampai sesi I hari ini terdiri dari WSBP, PURA, BUMI, ANTM, dan BRMS.

Terlihat saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendominasi dalam hal nilai dan volume transaksi. Hingga siang ini, saham ANTM sudah menguat 5,45% ke level Rp 1.935 per saham alias baik 100 poin.

Pekan lalu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri seperti ditulis KONTAN mengatakan, melesatnya saham Antam untuk saat ini lebih ke arah sentimen masyarakat terhadap industri baterai holding.

Terlebih, produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, berencana membangun pabrik baterai di Indonesia serta kian menguatnya harga nikel dan volume penjualan bijih nikel di pasar domestik menjadi faktor yang mempengaruhi tren saham ANTM. 

"Saham Antam saat ini menembus level Rp1.800, jika melihat sentimen terhadap masa depan nikel untuk baterai holding saya sarankan untuk beli dan jika melihat sentimen itu saya rasa akan terus bergerak naik," ujar Stefanus dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Stefanus mengatakan, kinerja NTM yang mampu menggairahkan pasar disebabkan karena perusahaan dapat menurunkan biaya tunai produksi (cash cost) tahun ini.

Kemudian untuk tahun depan lebih ke arah company mining, di mana pada 2021 akan terlihat positif karena didorong oleh harga nikel.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA