Setelah Kenaikan Iuran Dianulir MA, Ini Strategi BPJS Kesehatan Tekan Defisit

Rabu, 11 Maret 2020 | 15:35 WIB
Setelah Kenaikan Iuran Dianulir MA, Ini Strategi BPJS Kesehatan Tekan Defisit
[ILUSTRASI. Petugas melayani pendaftaran peserta di Kantor Pelayanan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Pusat, Matraman, Jakarta, Selasa (10/03). KONTAN/Fransiskus Simbolon]
Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan BPJS Kesehatan semakin tak pasti. Pasalnya, tarif iuran batal naik pasca putusan Mahkamah Agung mengabulkan judicial review Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosi.

Kini, BPJS harus memutar otak untuk menekan angka defisit anggaran senilai Rp 13 triliun serta pembayaran utang jatuh tempo ke Rumahsakit senilai Rp 14 triliun.

Baca Juga: DPR minta BPJS Kesehatan temukan solusi tepat pengembalian dana iuran ke peserta

Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma’ruf mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan, ada  tiga opsi dalam penyelesaian kesehatan keuangan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: BPJS Kesehatan masih hitung ulang besaran dana yang harus dibayarkan ke faskes

Pertama, BPJS Kesehatan akan mengejar penyelesaian iuran yang menjadi tunggakan peserta.  Kedua, penyelesaian manfaat. Ketiga, meminta suntikan dana kepada pemerintah. "Menagih ke masyarakat itu kewajiban, mengingatkan ini sistemnya gotong royong yang semua orang harus berkontribusi," ujar Iqbal, Selasa (10/3).

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemkeu) menegaskan tidak akan mengucurkan dana talangan lagi kepada BPJS Kesehatan di 2020 ini.  Hanya saja, karena tarif batal naik dana talangan dikaji kembali.  "Masih dipelajari mengenai (dana talangan) itu," ujar Askolani Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu ke KONTAN, (10/3). 

Bagikan

Berita Terbaru

Moncer! Penjualan Hartadinata Abadi (HRTA) di Paruh Pertama 2025 Melonjak 85% YoY
| Minggu, 27 Juli 2025 | 19:28 WIB

Moncer! Penjualan Hartadinata Abadi (HRTA) di Paruh Pertama 2025 Melonjak 85% YoY

Hingga pertengahan tahun, HRTA telah berhasil merealisasikan 56% dari target penjualan tahun 2025, melonjak 82% YoY.

TLKM Tancap Gas Transformasi, Siap Unlock Aset Hingga Rp 150 Triliun
| Minggu, 27 Juli 2025 | 19:09 WIB

TLKM Tancap Gas Transformasi, Siap Unlock Aset Hingga Rp 150 Triliun

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah menjalani babak baru transformasi korporasi yang ambisius di bawah komando manajemen baru.

Penurunan Harga Minyak dan Segmen Produk Kesehatan Topang Kinerja KLBF Sepanjang 2025
| Minggu, 27 Juli 2025 | 18:58 WIB

Penurunan Harga Minyak dan Segmen Produk Kesehatan Topang Kinerja KLBF Sepanjang 2025

Pertumbuhan pendapatan KLBF diproyeksi mencapai 10% year on year (YoY) di kuartal II-2025 berkat dorongan dari segmen farmasi.

Ditargetkan Selesai Tahun 2027, ini Dampak Besar Proyek Sorowako Bagi Kinerja INCO
| Minggu, 27 Juli 2025 | 15:56 WIB

Ditargetkan Selesai Tahun 2027, ini Dampak Besar Proyek Sorowako Bagi Kinerja INCO

Sumber pendapatan tahunan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) boleh jadi bakal bertambah dalam beberapa tahun mendatang.

Rekap Kinerja Indeks-Indeks Saham ASEAN 21-25 Juli dan Proyeksi Sepekan ke Depan
| Minggu, 27 Juli 2025 | 15:21 WIB

Rekap Kinerja Indeks-Indeks Saham ASEAN 21-25 Juli dan Proyeksi Sepekan ke Depan

Kini IHSG parkir di level 7.543,50 pada penutupan perdagangan Jumat (25/7). Alhasil, IHSG sudah menguat 3,17% selama sepekan terakhir.

Profit 26,15% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (27 Juli 2025)
| Minggu, 27 Juli 2025 | 09:26 WIB

Profit 26,15% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (27 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 27 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.915.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.761.000 per gram.

Lolos dari Lubang Jarum, HRTA & Anak Usaha Perpanjang Kredit Rp 2,7 Triliun di BMRI
| Minggu, 27 Juli 2025 | 09:15 WIB

Lolos dari Lubang Jarum, HRTA & Anak Usaha Perpanjang Kredit Rp 2,7 Triliun di BMRI

Utang jatuh tempo HRTA dan anak usaha senilai total Rp 2,7 triliun, memperoleh perpanjangan waktu dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Solusi bagi Pengusaha yang Terbatas Sumber Daya
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:15 WIB

Solusi bagi Pengusaha yang Terbatas Sumber Daya

Cepat atau lambat, pengusaha akan berjualan secara online. Platform akselerasi jualan online menadah tren belanja daring.

Saham-Saham Happy Hapsoro MINA dan BUVA Kompak Melejit Seiring Aksi Rights Issue
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:00 WIB

Saham-Saham Happy Hapsoro MINA dan BUVA Kompak Melejit Seiring Aksi Rights Issue

Secara teknikal harga saham MINA dan BUVA diprediksi masih punya peluang untuk melanjutkan kenaikan.

Mengiming-Imingi dengan Bunga Tinggi
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:00 WIB

Mengiming-Imingi dengan Bunga Tinggi

Bank digital menawarkan bunga deposito yang cukup tinggi. Mereka berusaha menjaring nasabah muda. Berhasilkah?

INDEKS BERITA

Terpopuler