Shell Menimbang Pembangunan Pabrik Biofuel untuk Maskapai Penerbangan di Asia

Kamis, 25 November 2021 | 14:24 WIB
Shell Menimbang Pembangunan Pabrik Biofuel untuk Maskapai Penerbangan di Asia
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Shell terlihat pada kaca spion mobil di sebuah pom bensin di London, Inggris, 29 January 2015. REUTERS/Toby Melville/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Royal Dutch Shell mempertimbangkan pembangunan pabrik biofuel di Singapura untuk memenuhi permintaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang meningkat di kawasan itu, demikian pernyataan pimpinan bisnis hilirnya, Rabu (24/11).

Fasilitas berkapasitas 550.000 ton per tahun, direncanakan berlokasi di Pulau Bukom. Output dari fasilitas itu akan memasok SAF bagi hub-hub utama Asia, seperti Bandara Internasional Hong Kong dan Changi Singapura, ujar Direktur Hilir Shell Huibert Vigeveno kepada wartawan.

"Banyak maskapai yang ingin berbicara dengan kami. Saya melihat minat yang tumbuh tinggi terhadap bahan bakar penerbangan berkelanjutan," ujar dia.

Mengutip diskusi dengan maskapai Asia, termasuk Singapore Airlines, Cathay Pacific, Japan Airlines dan Nippon Airlines, Vigeveno mengatakan selera untuk SAF tidak terbatas di Eropa atau Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Banyak yang naik harga, ini update banderol BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo & AKR

Menanggapi tekanan dari pemerintah dan beberapa pemegang sahamnya untuk menjauh dari bahan bakar fosil, Shell membangun pabrik bahan bakar nabati berkapasitas 820.000 ton di Rotterdam, Belanda.

Shell juga bekerja sama dengan maskapai penerbangan Eropa KLM untuk menguji campuran bahan bakar sintetis.

Secara global, Shell bertujuan untuk menghasilkan SAF hingga sekitar 2 juta ton per tahun pada 2025. Saat ini, bahan bakar terbarukan baru menyumbang kurang dari 0,1% terhadap total permintaan bahan bakar jet global.

Agar bisa memproduksi bahan bakar rendah karbon, Shell telah menutup satu unit penyulingan minyak mentah di Bukom, mengurangi kapasitas penyulingannya hingga setengahnya, kata Vigeveno, meskipun ada pemulihan dalam margin penyulingan global.

Pabrik biofuel Singapura yang diusulkan juga akan memiliki fleksibilitas untuk memproduksi bahan baku diesel dan bionaphtha terbarukan untuk petrokimia, katanya.

Baca Juga: Pelepasan cadangan minyak AS belum bisa menurunkan harga minyak dunia

"Alternatifnya jauh lebih berharga," katanya, seraya menambahkan bahwa Shell berfokus terhadap produk-produk bernilai lebih tinggi seperti performance chemical, bitumen dan pelumas, yang memberikan tingkat pengembalian atas modal yang digunakan hingga lebih dari 20%.

"Margin kilang sedikit meningkat, tetapi jauh dari level sebelumnya," kata Vigeveno, seraya menambahkan bahwa sektor tersebut masih mengalami kelebihan kapasitas.

Penerbangan adalah salah satu bentuk transportasi yang paling sulit untuk didekarbonisasi.

Berbeda dengan kapal laut yang memiliki banyak pilihan bahan bakar non-fosil, seperti beralih ke gas alam cair (LNG), listrik, diesel terbarukan. Bahkan, kapal laut dalam jangka panjang bisa menggunakan hidrogen, di saat infrastruktur sudah tersedia.

Vigeveno mengatakan hidrogen sebagai bahan bakar kapal laut akan tersedia di dekade ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham BBRI Jadi Penopang IHSG di Tengah Aksi Jual Beli Investor Institusi Asing
| Minggu, 04 Mei 2025 | 16:25 WIB

Saham BBRI Jadi Penopang IHSG di Tengah Aksi Jual Beli Investor Institusi Asing

Mayoritas analis berdasar konsensus Bloomberg masih merekomendasikan beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Bukan Hanya Terjangkau tapi Solusi Perubahan Iklim
| Minggu, 04 Mei 2025 | 14:00 WIB

Bukan Hanya Terjangkau tapi Solusi Perubahan Iklim

Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan, memberi sentimen positif bagi platform jual beli barang bekas. 

Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang
| Minggu, 04 Mei 2025 | 13:00 WIB

Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang

Pengelola dana pensiun mereka ulang strategi investasi mereka tahun 2025. Tujuannya, agar tetap meraih imbal hasil positif.

Ekonomi Tak Pasti, Bisa Pilih Investasi di Luar Negeri
| Minggu, 04 Mei 2025 | 09:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Bisa Pilih Investasi di Luar Negeri

Ketidakpastian ekonomi di dalam negeri, membuat orang perlu diversifikasi portofolio. Salah satunya, investasi di luar negeri.

Profit 33,36% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (4 Mei 2025)
| Minggu, 04 Mei 2025 | 08:46 WIB

Profit 33,36% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (4 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (4 Mei 2025) 1 gram Rp 1.902.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,36% jika menjual hari ini.

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel
| Minggu, 04 Mei 2025 | 08:00 WIB

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel

Simak cara mengoptimalkan reksadana pasar uang dengan fasilitas sameday redemption di masa yang tidak menentu.  

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel
| Minggu, 04 Mei 2025 | 08:00 WIB

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel

Simak cara mengoptimalkan reksadana pasar uang dengan fasilitas sameday redemption di masa yang tidak menentu.  

Ragam Bentuk Berbagi Naik Angkutan Umum Bersama Komunitas
| Minggu, 04 Mei 2025 | 06:10 WIB

Ragam Bentuk Berbagi Naik Angkutan Umum Bersama Komunitas

Keberadaan transportasi umum menjadi pemantik terbentuknya komunitas transportasi. Mereka tidak hanya informasi, komunitas juga melakukan edukasi.

Perubahan Iklim Menambah Cuan Produk Asuransi Keberlanjutan
| Minggu, 04 Mei 2025 | 05:15 WIB

Perubahan Iklim Menambah Cuan Produk Asuransi Keberlanjutan

Perubahan iklim berbuah manis bagi industri asuransi. Kenaikan risiko terhadap lingkungan menambah produk asuransi terkait keberlanjutan.

 
Merek Global Minggir, Resto Makanan Siap Saji Merek Lokal Semakin Berkibar
| Minggu, 04 Mei 2025 | 05:05 WIB

Merek Global Minggir, Resto Makanan Siap Saji Merek Lokal Semakin Berkibar

Dalam dua tahun terakhir terjadi perubahan preferensi lidah konsumen. Banyak konsumen kini mencari restoran siap saji merek lokal. Kenapa?

 
INDEKS BERITA

Terpopuler