Simak Sektor Saham yang Jadi Jawara Hingga Juli 2019

Kamis, 01 Agustus 2019 | 06:52 WIB
Simak Sektor Saham yang Jadi Jawara Hingga Juli 2019
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor industri dasar dan kimia menjadi jawara di Juli 2019. Sedangkan indeks sektor pertambangan masih keok.

Sektor industri dasar dan kimia tercatat menguat 7,73% pada bulan lalu. Sedangkan saham sektor tambang minus 4,63%. Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,5% di Juli.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Cenderung Menguat 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, pergerakan indeks industri dasar dan kimia dikendalikan saham-saham yang memiliki bobot besar, misalnya BRPT, TPIA, TKIM, JPFA dan CPIN. "Secara teknikal, penguatan berpotensi berlanjut," jelas William, Rabu (31/7).

William merekomendasikan akumulasi beli JPFA dan BRPT. Dua saham ini menunjukkan uptrend dengan target harga masing-masing Rp 1.800 dan Rp 4.000.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, 40 saham dari 73 anggota indeks sektor industri dasar dan kimi tersebut mencetak kenaikan harga. Salah satu pendorongnya yakni moncernya kinerja sektoral infrastruktur dan properti terutama tiga bulan terakhir.

Baca Juga: IHSG Disetir The Fed, Simak Saham-Saham yang Diburu Asing (31/7)

Hal ini memberi sentimen positif ke sejumlah emiten industri dasar, seperti SMGR dan INTP. "Yang menguat juga yaitu pakan ternak dan kimia," kata dia. Wawan menargetkan hingga akhir tahun SMGR mencapai Rp 13.500 dan INTP mencapai Rp 23.000.

Sebaliknya, indeks sektor pertambangan mencatat kinerja paling buruk di Juli 2019. Sektor ini tertekan penurunan harga saham seperti PTBA, ITMG dan ADRO.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, sektor tambang masih tertekan karena penurunan harga batubara belum pulih. Sejak awal tahun, harga batubara di pasar Newcastle merosot ke level US$ 73,55 per ton, dari sebelumnya US$ 95,90 per ton.

"Permintaan batubara di dunia juga masih cukup rendah, sehingga menekan performa perusahaan batubara pada umumnya," jelas Frederik. Ke depan, investor perlu mencermati kinerja keuangan emiten batubara, terutama penjualan dan margin laba.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang
| Kamis, 10 April 2025 | 22:40 WIB

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang

Moody's Ratings memprediksi tingkat gagal bayar korporasi global dapat melampaui 8% dalam skenario terburuk. 

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis
| Kamis, 10 April 2025 | 22:17 WIB

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis

Blok dagang seperti BRICS atau RCEP bisa menggantikan posisi dominan institusi multilateral seperti G7 dan WTO.

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut
| Kamis, 10 April 2025 | 16:50 WIB

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pembukaan 800 hingga 1.000 gerai baru pada tahun 2025.

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)
| Kamis, 10 April 2025 | 09:56 WIB

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.846.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 29,86% jika menjual hari ini.

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T
| Kamis, 10 April 2025 | 09:00 WIB

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T

Realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai 24,95% dari pagu anggaran Rp 74,76 triliun.​

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN
| Kamis, 10 April 2025 | 08:54 WIB

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," kata Soegiharto.

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs
| Kamis, 10 April 2025 | 08:48 WIB

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs

Perusahaan konstruksi pun mulai melakukan mitigasi terhadap dampak gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump
| Kamis, 10 April 2025 | 08:38 WIB

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Kinerja Inalum tak terlalu dipengaruhi tarif-tarif tersebut karena volume produksi aluminium masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis
| Kamis, 10 April 2025 | 08:35 WIB

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis

Indonesia masih membutuhkan investasi dalam pengembangan mineral kritis. Hanya saja, kerja sama ini tidak terpaku hanya untuk Amerika.

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela
| Kamis, 10 April 2025 | 08:28 WIB

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela

Inpex Masela memegang 65% hak partisipasi, dan PHE Masela serta Petronas Masela masing-masing 20% dan 15%.

INDEKS BERITA

Terpopuler