SKK Migas Akan Tender Ulang Proyek Flow Meter

Jumat, 14 Juni 2019 | 09:46 WIB
SKK Migas Akan Tender Ulang Proyek Flow Meter
[]
Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bakal menggelar tender ulang vendor proyek sistem monitoring produksi minyak bumi berbasis online real time pada fasilitas produksi migas atau flow meter.

Saat ini, progres proyek yang berlangsung sejak tahun 2017 itu tersendat lantaran masuk ranah hukum, yakni Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Pasalnya, SKK Migas memberhentikan proyek tersebut dengan alasan penggunaan flow meter tidak akurat. Padahal SKK Migas mengharapkan pemakaian flow meter bisa mengetahui produksi migas

PT Gobal Haditech, vendor yang memenangi tender flow meter tak terima dengan keputusan SKK Migas yang menghentikan proyek itu. Global Haditech menggugat SKK Migas ke BANI.

Deputi Operasi SKK Migas, Fataryani Abdurahman mengemukakan, setelah menghentikan proyek itu, pihaknya akan mengkaji ulang berupa study engineering. Hal ini agar flow meter yang dipasang sesuai peruntukannya. "Mau ditender lagi. Supaya terbuka semua," ungkap dia.

Namun proses tender akan bergulir setelah putusan arbitrase menyatakan SKK Migas tidak bersalah atas penghentian proyek flow meter.

Proyek flow meter adalah salah satu indikator penilaian kinerja (KPI) SKK Migas yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Time pada Fasilitas Produksi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Kendati menjadi KPI, Kementerian ESDM meminta proyek flow meter bisa selesai pada akhir tahun ini. SKK Migas menargetkan desain ulang proyek bisa selesai tahun ini. "Kami akan seleksi meter mana yang cocok dan di mana lokasinya," ucap Fataryani.

Kalaupun proyeknya kembali berjalan, SKK Migas menargetkan hanya akan memasang flow meter pada fasilitas milik 12 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang produksinya berkisar 80% dari produksi nasional.

Proses arbitrase antara Global Haditech melawan SKK Migas di BANI sudah bergulir dan menjalankan sidang beberapa kali. Kabar terakhir, sidang arbitrase berlangsung pada 20 Mei 2019.

Namun Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher belum bisa menyampaikan hasil sidang terakhir. Satu hal yang pasti, keberlanjutan proyek flow meter akan menunggu hasil akhir keputusan arbitrase. "In parallel, kami tetap melakukan assesment untuk persiapan nanti agar proyek bisa kembali kami laksanakan," ungkap dia.

Wisnu juga belum mau membeberkan berapa nilai gugatan yang diajukan oleh Global Haditech. Dia menyebutkan, hakim badan arbitrase yang berhak menyebutkan nilai gugatan pemohon. "Ada di majelis. Karena kewenangan di sana, kami tidak bisa bicara," jelas dia.

Untuk mengetahui apakah adanya kerugian negara dalam proyek flow meter yang dihentikan ini, kabarnya BANI akan turun ke lapangan melihat beberapa proyek yang sudah menjalankan program pemasangan flow meter. "Namun secara nominal tidak ada kerugian," ucap Wisnu.

Berdasarkan data yang diterima KONTAN, lelang proyek flow meter bernomor BAC-148/012A-ULP/2017 itu memperlihatkan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) mencapai Rp 59,54 miliar yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Di lelang itu, Global Haditech menawarkan harga Rp 58,19 miliar, lebih rendah dari nilai HPS.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:37 WIB

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus

Perusahaan agen properti ini justru membukukan rugi bersih semakin besar menjadi Rp 2,38 miliar dari sebelumnya Rp 464,17 juta di semester I-2024.

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 12:28 WIB

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis

Emiten produsen es krim Campina, PT Campina Es Krim TBk (CAMP) diduga batal diakuisisi oleh manajer investasi asal Bahrain, Investcorp.

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:34 WIB

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati

Bila penurunan dominasi terus berlanjut, likuiditas dari bitcoin bisa mengalir ke aset lain dan membuka ruang bagi reli altcoin.

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:42 WIB

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun

Efek penurunan suku bunga BI belum terasa ke kredit KPR karena laju pemangkasan bunga kredit bank yang lebih lambat.​

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:40 WIB

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah

Potensi perang harga sangat terbuka. Spektrum baru ini bakal menambah kompetisi di fixed broadband, terutama dengan TLKM yang masih dominan.

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:27 WIB

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?

Jika level psikologis di 7.000 jebol, maka ada risiko harga saham BBCA bakal turun ke Rp 6.000 per saham.

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:54 WIB

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI

Pengusaha mendapatkan kepastian penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) lebih cepat dan harga listrik yang dipatok di US$ 20 cent per KWh.

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali

Sebanyak 44 perusahaan pertambangan yang mengajukan pengembalian izin telah membayar jaminan reklamasi tambang.

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda

Perbedaan bisa muncul karena data di level pimpinan SKK Migas memasukkan produksi LPG yang dikonversi ke setara minyak.

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok

Kementerian ESDM menjanjikan skema baru pembelian BBM swasta bisa disepakati pekan ini, sehingga bisa mengatasi kelangkaan pasokan

INDEKS BERITA

Terpopuler