Suara Partai Penguasa Swedia Terpecah Soal Keinginan Bergabung dengan NATO

Jumat, 06 Mei 2022 | 13:53 WIB
Suara Partai Penguasa Swedia Terpecah Soal Keinginan Bergabung dengan NATO
[ILUSTRASI. Gambar bendera Swedia. Faksi perempuan di partai penguasa di Swedia ingin mempertahankan netralitas militer Swedia yang sudah terjaga selama dua abad. KONTAN/Fenie Chintya ]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Suara partai politik yang berkuasa di Swedia dilaporkan terbelah mengenai apakah akan bergabung dengan NATO. Sayap perempuan Partai Sosial Demokrat telah menyerukan agar negara itu tetap netral secara militer.

Annika Strandhall, Menteri Iklim dan Lingkungan Swedia, mengatakan kepada surat kabar Stockholm Svenska Dagbalet bahwa faksi perempuan dari partai tersebut menentang bergabung dengan NATO. 

Faksi tersebut memiliki “sejarah panjang dan perjuangan dalam hal-hal yang menyangkut perdamaian, perlucutan senjata, détente, dan kebebasan aliansi militer,” kata Strandhall, yang merupakan ketua dewan federal sayap perempuan.

Komentar Strandhall menandai penolakan politik besar pertama terhadap proposal Swedia untuk mengajukan keanggotaan NATO. Pemerintah koalisi dijadwalkan untuk memutuskan masalah tersebut pada 24 Mei 2022, menyusul penerbitan kertas posisi oleh kementerian luar negeri.

Baca Juga: Putin Minta Maaf ke Israel Menyusul Ucapan Menlu Rusia Bahwa Hitler Keturunan Yahudi

Tokoh kunci lain di Riksdag, pemimpin Demokrat Swedia Jimmie Akesson, mengatakan bulan lalu bahwa dia akan merekomendasikan pendukung partai oposisi sayap kanannya untuk bergabung dengan NATO jika negara tetangga Finlandia mengajukan keanggotaan aliansi. 

Seperti kebanyakan orang Swedia, Akesson telah lama menentang penyerahan kemerdekaan militer Swedia. Tetapi opini publik mulai berubah tajam setelah Rusia melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari.

Sebuah survei yang dilakukan bulan lalu oleh Novus menunjukkan bahwa 51% orang Swedia lebih suka bergabung dengan blok militer Barat, pertama kalinya lembaga survei itu menemukan dukungan mayoritas untuk tawaran NATO. 

Demikian pula, jajak pendapat oleh outlet media YLE menemukan bahwa rekor tertinggi 62% orang Finlandia menyukai keanggotaan NATO, setelah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kebanyakan orang menentang bergabung dengan blok tersebut.

Swedia memiliki sejarah netralitas militer selama dua abad, setelah menghindari perang sejak 1814. Finlandia telah mempertahankan netralitasnya sejak akhir Perang Dunia II.

Baca Juga: Warga Rusia Bakal Diharamkan Membeli Properti di Wilayah Uni Eropa

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah berjanji untuk mempercepat persetujuan untuk Swedia dan Finlandia jika kedua negara tersebut mendaftar untuk bergabung dengan aliansi tersebut. 

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan bulan lalu bahwa referendum publik tentang masalah ini tidak akan diperlukan jika Riksdag menyetujui tawaran tersebut.

Beberapa pemimpin dunia, seperti pejabat China dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, menyebut NATO memicu krisis Ukraina dengan melanggar janji untuk tidak memperluas wilayah ke timur setelah Perang Dingin berakhir pada tahun 1991. 

Paus Fransiskus mengatakan pada hari Selasa bahwa “gonggongan NATO di depan pintu Rusia” bisa memicu keputusan Moskow untuk melancarkan serangannya.

Bagikan

Berita Terbaru

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

INDEKS BERITA