Putin Minta Maaf ke Israel Menyusul Ucapan Menlu Rusia Bahwa Hitler Keturunan Yahudi

Jumat, 06 Mei 2022 | 11:01 WIB
Putin Minta Maaf ke Israel Menyusul Ucapan Menlu Rusia Bahwa Hitler Keturunan Yahudi
[ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan melewati penjaga saat upacara penghormatan bagi atlet Olimpiade dan Paralimpiade di Kremlin, Moskow, Rusia, Selasa (26/4/2022). REUTERS/Maxim Shemetov]
Reporter: Sumber: Russia Today | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan permintaan maaf kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Ini menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov selama pembicaraan via telepon pada hari Kamis waktu setempat (5/5), dikutip dari kantor Perdana Menteri Israel. 

Lavrov membuat pernyataan pada akhir pekan lalu, yang menyebut bahwa Adolf Hitler mungkin memiliki keturunan Yahudi dan bahwa beberapa anti-Semit yang "paling bersemangat" adalah orang Yahudi sendiri.

“Perdana Menteri menerima permintaan maaf Presiden Putin atas pernyataan Lavrov dan berterima kasih kepadanya karena telah mengklarifikasi sikapnya terhadap orang-orang Yahudi dan ingatan akan Holocaust,” kata kantor PM.

Di sisi lain, rilis pembicaraan antara Vladimir Putin dengan Naftali Bennett yang dipublikasikan oleh layanan pers Kremlin tidak menyebutkan permintaan maaf.

Baca Juga: Warga Rusia Bakal Diharamkan Membeli Properti di Wilayah Uni Eropa

Siaran pers resmi Kremlin itu menyebut, bahwa kedua pemimpin membahas pentingnya Perayaan Hari Kemenangan yang akan datang “bagi rakyat kedua negara, yang dengan hati-hati menjaga kebenaran sejarah tentang peristiwa tahun-tahun itu dan menghormati ingatan semua yang jatuh, termasuk para korban Holocaust.”

“Presiden Rusia mengingat bahwa dari enam juta orang Yahudi yang disiksa di ghetto dan kamp kematian dan dibunuh oleh Nazi, 40 persennya adalah warga negara Soviet,” layanan pers Kremlin mencatat. “Sementara, Naftali Bennett menyoroti kontribusi menentukan Tentara Merah untuk Kemenangan atas Nazisme.”

Lavrov menjadi bahan perbincangan ketika ia berbicara dengan perusahaan media Italia Mediaset pada Minggu (30/4) waktu setempat. Lavrov menegaskan bahwa "denazifikasi" Ukraina tetap menjadi salah satu tujuan utama dari operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina. 

Seorang reporter kemudian menyebutkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi, yang memicu pernyataan kontroversial Lavrov. 

Lavrov lantas menimpali dengan menyebut bahwa Hitler “memiliki darah Yahudi di dalam dirinya.” Seraya menambahkan bahwa “orang Yahudi yang bijaksana mengatakan bahwa anti-Semit yang paling bersemangat biasanya adalah orang Yahudi.”

Pernyataan Lavrov ini sempat memicu ketegangan hubungan diplomatik yang singkat antara Rusia dan Israel. Rekan Lavrov dari Israel, Yair Lapid, mengecam keras pernyataan itu dan menuntut permintaan maaf.

"Pernyataan Menteri Luar Negeri Lavrov adalah pernyataan yang tidak dapat dimaafkan dan keterlaluan serta kesalahan sejarah yang mengerikan," kata Lapid. 

“Orang-orang Yahudi tidak membunuh diri mereka sendiri dalam Holocaust. Tingkat rasisme terendah terhadap orang Yahudi adalah menuduh orang Yahudi sendiri anti-Semitisme.”

Baca Juga: Harga Saham BUKA Rebound, Jumlah Investor Saham Bukalapak Justru Menyusut

Pernyataan Lapid memicu tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, yang mengangkat “contoh tragis kerjasama antara orang Yahudi dan Nazi” selama Holocaust. Antara lain, apa yang disebut sebagai Judenrats, atau dewan Yahudi yang didirikan di ghetto yang melaporkan ke Nazi. 

“(Zelensky) bersembunyi di balik leluhurnya sendiri dan menutupinya dengan neo-Nazi sejati, ahli waris spiritual dan darah dari algojo bangsanya sendiri,” kata kementerian Luar Negeri Rusia. 

“Seorang presiden keturunan Yahudi bukanlah jaminan perlindungan dari neo-Nazisme yang merajalela di suatu negara.”

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler