Sudah Teken PPA Sejak 2017, Sejumlah Proyek Listrik Belum Mendapatkan Pendanaan

Senin, 15 Juli 2019 | 06:32 WIB
Sudah Teken PPA Sejak 2017, Sejumlah Proyek Listrik Belum Mendapatkan Pendanaan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib sejumlah proyek pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) semakin tak pasti. Meski sudah meneken kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) pada 2017, namun belum mendapatkan pendanaan.

Hingga Maret tahun ini, terdapat 24 proyek dari 70 proyek pembangkit energi baru yang sudah PPA dan belum melaksanakan laporan pendanaan kepada pemerintah. Alhasil, proyek itu berpotensi terkena terminasi.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum bersikap atas persoalan itu. Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN, Sripeni Inten Cahyani, menyebutkan PLN regional yang memproses proyek itu, sesuai lokasi. "Kapasitas di bawah 10 MW di bawah unit induk dan regional. Di atas 10 MW dilaksanakan PLN Pusat," jelas dia kepada KONTAN, Minggu (14/7).

Inten mengakui, masih ada proyek EBT PPA 2017 yang masih terkendala dana. Namun dia enggan memerinci nilai proyek secara mendetail. Yang pasti, sebagian besar proyek berasal dari pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) berskala kecil di bawah 10 megawatt (MW).

Adapun tenggat terminasi masing-masing proyek yang kesulitan pendanaan memiliki waktu berbeda. " (Masa terminasi) Masing-masing regional berbeda-beda, ada yang diberikan batas akhir Juni, Juli atau September," ungkap dia.

Investasi EBT

Direktur Aneka Energi Ditjen EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris mengemukakan, meski ada sejumlah proyek EBT yang kesulitan meraih pendanaan, bahkan terancam terminasi, hal itu tak akan mempengaruhi target bauran energi bersih.

Mengacu data Kementerian ESDM, proyek pembangkit EBT tetap menunjukkan progres. Tanpa memerinci proyek, Harris mengungkapkan dari total 75 proyek pembangkit EBT yang PPA selama 2017-2018, sudah ada delapan proyek yang beroperasi secara komersial dengan total kapasitas 37,35 MW.

Untuk tahap konstruksi, jumlah proyek energi baru terbarukan mencapai 35 proyek dengan kapasitas total 834,71 MW. Adapun tahap persiapan financial close (FC) sebanyak 30 proyek, dengan perincian sembilan proyek PPA efektif berkapasitas 400,1 MW, dan 21 proyek belum PPA efektif dengan kapasitas 304,72 MW. Sedangkan kontrak yang sudah kena terminasi berjumlah dua proyek dengan kapasitas 5,6 MW. "Tetap ada kemajuan, dari posisi Semester I 2019 hingga Juli ini," jelas Harris.

Kementerian ESDM masih optimistis bauran energi pembangkit listrik energi bersih bisa berkembang. Apalagi, pada tahun ini hingga tahun depan, pemerintah memproyeksikan pengadaan 157 proyek pembangkit EBT berkapasitas total 4.718,14 MW.

Estimasi investasi proyek tersebut mencapai Rp 147,115 triliun. Proyek ini tersebar di berbagai daerah, antara lain Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku.

Akan tetapi, pengadaan proyek tersebut bergantung kebutuhan dan permintaan listrik, serta kajian kelayakan proyek (KKP), serta perencanaan sistem dan pengadaan dari PLN.

Bagikan

Berita Terbaru

Dana Kelolaan Manajer Investasi Masih Tumbuh Solid
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 13:06 WIB

Dana Kelolaan Manajer Investasi Masih Tumbuh Solid

Sejumlah manajer investasi di Indonesia tetap mencatat pertumbuhan dana kelolaan positif di tengah fluktuasi pasar keuangan global, ​

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:33 WIB

Hasil Survei Bank Indonesia, Geliat Usaha Melandai di Semester II-2025

Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan SBT hanya 11,55% pada Q3 2025 dan memperkirakan hanya 10,53% di Q4, menandakan perlambatan ekonomi.

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Menkeu Purbaya Bentuk Pokja Awasi Belanja 26 K/L

Menteri Purbaya ungkap 26 kementerian belum optimal realisasi anggaran. Pokja akan monitor dan laporkan tiap bulan.

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:24 WIB

Mengulik Wacana Pemerintah Melakukan Hapus Tagih Kredit Macet Bernilai Mini

Ratusan ribu calon debitur KPR FLPP tidak dapat mengakses pembiayaan karena masuk daftar hitam SLIK akibat kredit macet kecil.

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:19 WIB

Realisasi Investasi Asing Pada Kuartal III-2025 Kembali Anjlok Secara Tahunan

Realisasi foreign direct investment ke Indonesia mencapai Rp 212 triliun pada kuartal III-2025, turun 8,87% secara tahunan

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 10:13 WIB

Demi Angkat Ekonomi, Inilah Stimulus Tambahan Penyangga Daya Beli

Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk menambah bantuan langsung tunai dan magang program fresh graduate 

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Perjalanan Neneng Goenadi, Dari Konsultan Jadi Bos Teknologi

Neneng membawa pengalamannya sebagai seorang profesional untuk mengelola bisnis dan memberdayakan jutaan mitra pengemudi di ekosistem digital Grab

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Rupiah dalam Sepekan Tertekan Data Ekonomi

Rupiah melemah tipis 0,05% secara harian ke posisi Rp 16.590 per dolar AS pada Jumat (17/10). Dalam sepekan rupiah spot telah melemah 0,12%.  

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Gandeng Electrolux, Selaras Citra Nusantara (SCNP) Produksi Kompor Tanam Premium

Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan produk baru di tengah gempuran alat rumah tangga impor.

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:10 WIB

Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 21%

Permintaan di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Sumatra Selatan, Jambi dan Lampung masih ada dalam tren menanjak.

INDEKS BERITA