Sukses Menggandeng Trump, Hary Tanoe Rajin Borong Saham MNC Land (KPIG)

Rabu, 28 Agustus 2019 | 05:30 WIB
Sukses Menggandeng Trump, Hary Tanoe Rajin Borong Saham MNC Land (KPIG)
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taipan Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe belakangan kian rajin melakukan transaksi di pasar saham.

Sepanjang bulan Agustus 2019 yang belum berakhir ini saja, pemilik Grup MNC itu telah beberapa kali membeli miliaran saham PT MNC Land Tbk (KPIG) yang notabene merupakan perusahaan miliknya sendiri.

Langkah Hary Tanoe seiring kesuksesannya menggandeng Trump Organization, konglomerasi milik Donald Trump yang kini menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Lewat MNC Land, Hary Tanoe berkongsi dengan Trump mengembangkan proyek properti di Bali dan Lido.

Baca Juga: MNCN jalin kerjasama dengan anak usaha Baidu

Pada 13 Agustus 2019, MNC Land memperkenalkan Trump Residences Indonesia yang diklaim sebagai kawasan hunian ultra-mewah terpadu pertama di Indonesia.

Merujuk keterangan resmi MNC Land, Trump Residences Bali dikembangkan di atas lahan seluas 102 hektare (ha) di Trump International Resort, Golf Club & Residences yang berada di kawasan MNC Bali Resort..

Sementara Trump Residences Lido dibangun di lahan seluas 350 ha di MNC Lido City, Bogor, Jawa Barat.

“Saat proyek ini selesai, Trump Residences akan menjadi sebuah destinasi resor yang tidak tertandingi, yang menawarkan tingkat kemewahan gaya hidup tertinggi,” ujar Executive Vice President Trump Organization, Donald Trump Jr. saat itu.

Langsung borong saham KPIG

Seiring peluncuran Trump Residences Indonesia,  Hary Tanoe melancarkan aksi borong besar-besaran atas saham KPIG yang mendongkrak kepemilikannya di MNC Land secara signifikan.

Data RTI menunjukkan, per 31 Juli 2019 secara langsung ia baru memiliki 1,32% saham MNC Land.

Nah, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) soal laporan kepemilikan efek 5% atau lebih, per 26 Agustus 2019 pendiri Partai Perindo itu sudah menguasai 7,45% saham KPIG.

Hari itu, kepemilikan Hary Tanoe yang menjabat sebagai Direktur Utama di PT MNC Land Tbk tercatat bertambah sebanyak 1.765.374.000 saham.

Baca Juga: Ini Alasan Saham MNCN dan SCMA Masih Layak Dibeli di Tengah Tren Video on Demand

Namun, transaksi besar saham KPIG sesungguhnya terjadi pada 23 Agustus 2019.

 

Pada Jumat pekan lalu itu, di pasar negosiasi berlangsung crossing 1.793.768.700 saham KPIG yang difasilitasi oleh MNC Sekuritas.

Transaksi tersebut terlaksana di harga Rp 94 per saham, sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 170 miliar.

Lebih murah dari harga pasar

Harganya jauh lebih murah ketimbang harga rata-rata KPIG di pasar reguler yang mencapai Rp 136 per saham.

Sedangkan pada 26 Agustus 2016, transaksi di pasar negosiasi lebih sedikit, yakni 439.106.100 saham.

MNC Sekuritas kembali menjadi broker dalam crossing saham tersebut.

Cuma kali ini harga pelaksanaan transaksinya lebih tinggi, yakni Rp 137 per saham berbanding harga penutupan hari itu di Rp 133 per saham.

Catatan KONTAN, nama Hary Tanoe muncul di data kepemilikan 5% atau lebih pada 14 Agustus 2019.

Baca Juga: Wow, Hary Tanoe Borong Miliaran Saham MNC Land (KPIG)

Pada saat itu, kepemilikan Hary Tanoe di MNC Land melonjak dari 1,32% menjadi 5,06%.

Sehari sebelumnya, crossing 2,78 miliar saham KPIG berlangsung di pasar negosiasi. Jumlahnya sama dengan penambahan saham KPIG milik Hary Tanoe.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler