Surya Esa Perkasa (ESSA) Akan Tambah Pabrik Amonia Baru

Selasa, 29 Januari 2019 | 07:30 WIB
Surya Esa Perkasa (ESSA) Akan Tambah Pabrik Amonia Baru
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk belum setahun mengoperasikan pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah. Namun perusahaan tersebut sudah bercita-cita menambah pabrik amonia lagi.

Asal tahu, Surya Esa mengoperasikan pabrik amonia di Luwuk berkapasitas 700.000 metrik ton (mt) sejak Juli 2018. Bahkan saat ini, utilitas atau tingkat kemampuan pabrik sudah mencapai 116% atau sebanyak 812.000 mt.

Bukan hanya pabrik amonia baru, manajemen Surya Esa Perkasa juga mempertimbangkan ekspansi pabrik lain. Agenda tersebut masuk dalam rencana jangka panjang erusahaan. "Ada beberapa proyek yang sedang kami bicarakan, seperti bisnis petrokimia," ungkap Prakash Bumb, Vice President Finance PT Surya Esa Perkasa Tbk kepada KONTAN, Senin (28/1).

Sejauh ini, Surya Esa belum membeberkan detail pabrik yang akan mereka bangun. Perusahaan berkode saham ESSA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga masih menyimpan informasi mengenai target realisasi dan anggaran yang disiapkan.

Sebagai gambaran, pabrik amonia di Luwuk menghabiskan anggaran US$ 800 juta. Butuh waktu tiga tahun bagi Surya Esa untuk menyelesaikan pembangunannya. Pengelolaan pabrik itu melalui PT Panca Amara Utama.

 

Lebih dari kapasitas

Namun investasi Surya Esa tak sia-sia. Bisnis amonia serta-merta menjadi kontributor pendapatan utama di tahun pertama beroperasi. Penjualan amomia tercatat US$ 40,39 juta atau 54,19% terhadap total pendapatan.

Tahun lalu, Surya Esa membidik pendapatan senilai US$ 150 juta. "Sampai akhir tahun 2018 kemungkinan sedikit melebihi target, tapi kami belum dapat memberikan angka detailnya," kata Prakash.

Tahun ini, Surya Esa menargetkan produksi amonia lebih dari kapasitas pabrik 700.000 mt. Alhasil, targetnya naik lebih dari dua kali lipat ketimbang realisasi produksi tahun lalu sekitar 300.000 mt.

Sementara target produksi liquefied petroleum gas (LPG) tahun ini kurang lebih sama dengan realisasi produksi tahun lalu, yakni 76.384 ton. Target produksi itu juga melebih kapasitas pabrik LPG berkapasitas 66.000 mt.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA