Tak Bakal Ditunda Lagi, Boris Johnson Bawa Inggris Keluar Uni Eropa Pada 31 Januari

Jumat, 13 Desember 2019 | 17:38 WIB
Tak Bakal Ditunda Lagi, Boris Johnson Bawa Inggris Keluar Uni Eropa Pada 31 Januari
[ILUSTRASI. Britain's Prime Minister Boris Johnson tastes whisky during a general election campaign visit to Diageo's Roseisle Distillery near Elgin, Scotland, Britain November 7, 2019. Daniel Leal-Olivas/Pool via REUTERS TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Boris Johnson memenangkan pemilihan umum pada Jumat (13/12). Hal ini akan membawa Inggris segera keluar dari Uni Eropa (Brexit). 

Johnson akan mengakhiri kelumpuhan politik Inggris yang telah terjadi dalam tiga tahun belakangan pada 31 Januari. Bagi Johnson yang selama ini membawa jargon "Get Brexit Done", kemenangan pemilu menjadi pembenaran. Apalagi setelah ia terus menerus mendapat manuver oleh para anti-Brexit dalam bulan-bulan pertamanya menjabat sebagai Perdana Menteri. 

Baca Juga: Menang besar, Boris Johnson akan lebih cepat keluarkan Inggris dari Uni Eropa

"Kami akan menyelesaikan Brexit tepat waktu pada tanggal 31 Januari," tegas Johnson kepada pendukungnya di sebuah rapat umum di London seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12). 

Ia juga mengatakan, dengan meninggalkan Uni Eropa, Inggris akan kembali bersatu dan memegang kendali atas undang-undang, perbatasan, uang, perdagangan, sistem imigrasi, dan memberi mandat demokrasi kepada rakyat. 

Mata uang poundsterling pun melonjak, dan menjadi salah satu kenaikan satu hari terbesar dalam dua dekade terakhir. 

Baca Juga: Unit bisnis terbesar milik Haier akan melantai di bursa Hong Kong

Hampir setengah abad sejak Inggris bergabung dengan Uni Eropa, Johnson sekarang harus mencapai kesepakatan perdagangan internasional baru dan mempertahankan London sebagai ibukota keuangan global teratas, serta menjaga Inggris tetap bersatu. 

Gol terakhir itu terlihat cukup menantang, apalagi dengan Skotlandia yang memilih partai nasionalis karena ingin referendum kemerdekaan. 

“Boris Johnson mungkin memiliki mandat untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa. Tapi dia tidak memiliki mandat untuk membawa Skotlandia keluar dari Uni Eropa,” kata menteri pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon.

Tidak ada penundaan lagi

Mayoritas pemilih memutuskan meninggalkan Uni Eropa dan menolak sikap ambigu pimpinan Buruh Jeremy Corbyn tentang masalah ini.

Presiden AS Donald Trump juga langsung mengucapkan selamat kepada Johnson. “Inggris dan Amerika Serikat sekarang akan bebas untuk melakukan Kesepakatan Perdagangan baru setelah Brexit.

Kesepakatan ini memiliki potensi untuk menjadi jauh lebih besar dan lebih menguntungkan daripada kesepakatan apa pun yang dapat dibuat dengan Uni Eropa,"  cuit Trump di Twitter.

Baca Juga: Harga emas spot turun 0,02% di level US$ 1.469,51 per ons troi

Sementara itu, politisi Eropa terlihat kurang antusias. Anggota parlemen Jerman Norbert Roettgen dari partai Kanselir Angela Merkel mengatakan, rakyat Inggris telah memutuskan. "Jadi kami harus menerima pilihan mereka. Dengan kemenangan Johnson, Brexit menjadi tidak terhindarkan,” ujarnya. 

Setelah 31 Januari, Inggris akan memasuki masa transisi di mana ia akan menegosiasikan hubungan baru dengan Uni Eropa.

Hal ini dapat berjalan sampai akhir 2022, tetapi Partai Konservatif telah berjanji untuk tidak memperpanjang transisi setelah tahun 2020..

Dalam pidato kemenangannya, Johnson tidak memberikan perincian tentang bagaimana ia akan menangani Brexit setelah 31 Januari. 

Bagikan

Berita Terbaru

Bitcoin Terus Tertekan Hingga di Bawah US$ 120.000/btc, Saatnya Akumulasi Bertahap?
| Jumat, 07 November 2025 | 15:04 WIB

Bitcoin Terus Tertekan Hingga di Bawah US$ 120.000/btc, Saatnya Akumulasi Bertahap?

Di saat bitcoin melemah, beberapa altcoin menunjukkan performa yang apik, meski trader harus tetap melakukan manajemen risiko.

Kabar Superbank IPO Rp 5,35 Triliun, Begini Kinerja Keuangannya yang Melesat Tinggi
| Jumat, 07 November 2025 | 13:21 WIB

Kabar Superbank IPO Rp 5,35 Triliun, Begini Kinerja Keuangannya yang Melesat Tinggi

Kinerja Superbank melesat jelang IPO 2025, profitabilitas dan rasio-rasio keuangan membaik, NPL juga makin oke.

Laba Bersih ANJT Melonjak di Tangan Pengendali Baru
| Jumat, 07 November 2025 | 08:42 WIB

Laba Bersih ANJT Melonjak di Tangan Pengendali Baru

Di bawah pengendali baru, yakni First Resources Limited, ANJT mengantongi laba bersih sebesar US$ 24,28 juta, naik 1.520,39% yoy

Laba Grup Astra Turun, Prospek ASII Masih Ditopang Otomotif dan Diversifikasi Bisnis
| Jumat, 07 November 2025 | 08:23 WIB

Laba Grup Astra Turun, Prospek ASII Masih Ditopang Otomotif dan Diversifikasi Bisnis

Divisi alat berat PT Astra International Tbk (ASII) melemah, namun otomotif dan jasa keuangan masih resilient.

Laba Anjlok 47%, Begini Prospek Bisnis Nikel dan Batubara PT Harum Energy Tbk (HRUM)
| Jumat, 07 November 2025 | 08:08 WIB

Laba Anjlok 47%, Begini Prospek Bisnis Nikel dan Batubara PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Diversifikasi menjadi kunci bagi PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengelola risiko di tengah volatilitas harga komoditas.

Bisnis Elevator Terangkat Segmen Rumah Pribadi
| Jumat, 07 November 2025 | 07:05 WIB

Bisnis Elevator Terangkat Segmen Rumah Pribadi

Sektor bisnis yang paling banyak menyerap produk elevator Shanghai Mitsubishi datang dari rumah pribadi dan bisnis rumah toko (ruko) 

Suku Bunga Kredit Masih Tinggi, Laba Emiten Otomotif dan Komponen Mini
| Jumat, 07 November 2025 | 06:51 WIB

Suku Bunga Kredit Masih Tinggi, Laba Emiten Otomotif dan Komponen Mini

Pendapatan dan laba emiten otomotif dan komponen masih lemah di sepanjang Sembilan bulan tahun 2025. ​

Saham UVCR Terbang 92,54% Tanpa Aba-Aba, Manajemen Beberkan Rencana Bisnis ke Depan
| Jumat, 07 November 2025 | 06:48 WIB

Saham UVCR Terbang 92,54% Tanpa Aba-Aba, Manajemen Beberkan Rencana Bisnis ke Depan

Per September 2025 utang bank jangka pendek PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) melonjak hingga 58%.

Pyridam Farma (PYFA) Genjot Kinerja di Sisa Tahun
| Jumat, 07 November 2025 | 06:45 WIB

Pyridam Farma (PYFA) Genjot Kinerja di Sisa Tahun

Hingga kuartal III-2025, PYFA tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun, meningkat 77,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Saham Masuk Radar MSCI, Dana Asing Siap Menghampiri
| Jumat, 07 November 2025 | 06:43 WIB

Saham Masuk Radar MSCI, Dana Asing Siap Menghampiri

Tak hanya aliran dana ke saham-saham yang mejeng di indeks MSCI, efek domino dari reblancing juga akan menjalar ke kepemilikan saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler