Tak Bisa Menutup Biaya Produksi, SLJ Global (SULI) Bakal Kembali Merugi Tahun Ini

Jumat, 09 Oktober 2020 | 05:20 WIB
Tak Bisa Menutup Biaya Produksi, SLJ Global (SULI) Bakal Kembali Merugi Tahun Ini
[ILUSTRASI. Sepanjang semester pertama tahun ini, SULI mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 18,39% year on year (yoy) menjadi US$ 27,52 juta.]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SLJ Global Tbk (SULI) memprediksikan bakal kembali merugi pada tahun ini. Asal tahu saja, pada tahun lalu mereka mencatatkan rugi bersih senilai US$ 9,25 juta.

Sepanjang semester pertama tahun ini, SULI mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 18,39% year on year (yoy) menjadi US$ 27,52 juta. Sejalan itu, mereka menanggung rugi bersih tahun berjalan US$ 9,52 juta. Nilai kerugiannya naik ketimbang periode yang sama tahun lalu yakni US$ 7,71 juta.

Manajemen SULI menjelaskan, saat ini harga jual produk di pasar belum bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan. Meskipun, mereka sudah menaikkan biaya produksi karena harga bahan baku kayu (log) untuk industri plymill meningkat sekitar 10% mulai bulan lalu karena faktor cuaca dan lainnya.

Baca Juga: Pacu Kinerja, PT Phapros Tbk (PEHA) Rajin Menambah Produk Baru

Belum ketahuan efek penaikan biaya produksi tesebut. "Saat ini kami masih memantau dampaknya ke permintaan secara keseluruhan dua sampai tiga bulan ke depan," jelas Wakil Presiden Direktur PT SLJ Global Tbk David kepada KONTAN, Kamis (8/10).

Sementara itu, permintaan kayu belakangan ini sebenarnya mulai membaik. Terutama jika kondisi saat ini dibandingkan dengan masa pandemi Maret-Juli 2020. 

Adapun permintaan kayu SULI kebanyakan berasal dari Amerika dan Korea Selatan. Pada kuartal IV-2020, mereka menargetkan volume penjualan kayu mencapai 30.000 meter kubik (m).

Karena merugi, tahun ini SULI tidak mengalokasikan dana belanja modal. Kalaupun ada mesin yang rusak, mereka memilih menunda penggantian mesin. 

Manajemen SULI juga masih meraba prospek bisnis pada tahun depan. "Saat ini yang terpenting adalah bagaimana cash flow dilancarkan dulu," jelas David.

Selanjutnya: Pakan Ternak Susut, Malindo Feedmill (MAIN) Prediksi Kinerja Tahun Ini Turun 15%

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

INDEKS BERITA

Terpopuler