Tak Dapat dari Nasabah, Bank Beralih Cari Dana dari Investor

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:40 WIB
Tak Dapat dari Nasabah, Bank Beralih Cari Dana dari Investor
[ILUSTRASI. Penerbitan SBN - Suasana dealing room transaksi Surat Berharga Negara (SBN) di Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Selasa (21/01/2025). Pemerintah akan kembali menerbitkan SBN ritel sepanjang 2025. Tahun ini Kementerian Keuangan menjadwalkan penawaran untuk 8 seri baru SBN ritel. Obligasi Negara Ritel (ORI) akan jadi jenis SBN ritel yang ditawarkan pertama kali tahun ini. Penawaran akan dilakukan pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/01/2025]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas seret telah membuat perbankan menyiapkan beberapa opsi lain pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK) untuk ekspansi kredit. Pasalnya, perbankan tak bisa hanya mengandalkan DPK yang saat ini tumbuh lambat.

DPK perbankan per Januari 2025 tumbuh 5,3% secara tahunan menjadi Rp 8.599,4 triliun. Di sisi lain, kredit perbankan di periode sama tumbuh 9,6% secara tahunan menjadi Rp 7.684,3 triliun.

Dengan kondisi likuiditas yang kian ketat, penerbitan obligasi menjadi opsi yang sudah disiapkan bank. Salah satunya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana menerbitkan obligasi, tepatnya Social Global Bond.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan, BTN berencana menerbitkan obligasi US$ 400 juta. Bank ini telah menemui beberapa investor. 

Nixon mengklaim beberapa investor sudah tertarik dengan penawaran obligasi tersebut. "Yang menemui kami ada 60 investor. Nama-nama besar juga ada, Blackrock, Fidelity, dan mereka tertarik ikut subscribe," ujar dia.

Nixon menjelaskan, tujuan dari penerbitan social bonds ini untuk mendanai proyek yang mengembangkan rumah hijau dan rumah subsidi. Karenanya, dana yang didapat dari obligasi tersebut tidak untuk proyek lain. "Jadi duitnya dipakai di sana tidak boleh yang lain," ujar dia.

PT Bank Mandiri Tbk juga akan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2025 pada 18-20 Maret 2025. Adapun nilai yang diincar dari penerbitan obligasi tersebut Rp 5 triliun. 

Cukup untuk ekspansi

Secara rinci, obligasi Seri A ditawarkan Bank Mandiri senilai Rp 500 miliar dengan bunga tetap 6,35% per tahun. Sementara obligasi Seri B senilai Rp 4,5 triliun ditawarkan dengan bunga tetap 6,65% . 

Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Sigit Prastowo bilang, pihaknya telah memiliki beberapa opsi pendanaan di luar DPK. Meski begitu, ia bilang DPK Bank Mandiri cukup untuk ekspansi kredit.

Per Januari 2025, Bank Mandiri telah menjaring DPK Rp 1.394,40 triliun, meningkat 44,4% secara tahunan dari Rp 965,34 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan sisa kuota penerbitan obligasi. Green Bond Bank Mandiri misalnya masih sisa Rp 5 triliun dari total kuota Rp 10 triliun. "Kami memiliki beberapa opsi pendanaan non DPK, seperti transaksi bilateral atau surat utang," ujar dia. 

Analis Pefindo Danan Dito menyebut, minat bank dalam menerbitkan obligasi sebetulnya memang sudah mulai naik. Nilai penerbitan obligasi bank masih Rp 95,31 miliar di akhir Februari 2025. "Nilainya memang masih kecil sejalan pertumbuhan kredit yang belum kembali pulih," ujar dia. 

Danan memperkirakan, pendekatan bank cukup konservatif tahun ini untuk menerbitkan obligasi. "Mandat yang sudah diterima Pefindo saat ini sekitar Rp 17,3 triliun dari enam bank," jelas dia.

Selanjutnya: IHSG Hari Ini Masih Rawan Aksi Ambil Untung

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam
| Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12 WIB

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam

Peningkatan indeks ICT atau indeks teknologi informasi dan komunikasi Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Vietnam pada tahun 2024.

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:46 WIB

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini

BRI Danareksa Sekuritas memprediksi tiga emiten properti besar yakni CTRA, PWON dan BSDE akan mencatat pertumbuhan kinerja yang apik tahun ini.

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:07 WIB

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti

Federal Reserve Bank of Atlanta memproyeksi resesi melalui proyeksi penurunan PDB kuartal I 2025 sebanyak 2,4%.

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025
| Jumat, 14 Maret 2025 | 13:50 WIB

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025

Kontribusi tenant asal China sangat signifikan terhadap total penjualan lahan di KIT Batang dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan.

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:59 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut

Penurunan Indonesian Crude Price (ICP) selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional,

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:54 WIB

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo

Pemerintah berencana membangun kilang minyak dengan kapasitas total 1 juta barel per hari (bph) di beberapa lokasi di Indonesia.

 Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:41 WIB

Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun

Mind ID mencatatkan kinerja positif selama empat tahun terakhir dan terus menggelar ekspansi usaha di sepanjang tahun ini

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20 WIB

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)

Rupiah berpotensi terapresiasi lebih tinggi jika saja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih baik.

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:17 WIB

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN

Realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 224,3 triliun selama periode Januari-Februari 2025

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:14 WIB

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer

Berdasar data Infovesta Utama, per 12 Maret 2025, reksadana pendapatan tetap paling unggul dengan return 1,56% secara year-to-date (ytd).

INDEKS BERITA

Terpopuler