Tak Hanya Andalkan PLN, Emiten Kabel Incar Proyek Swasta

Senin, 10 Juni 2019 | 07:13 WIB
Tak Hanya Andalkan PLN, Emiten Kabel Incar Proyek Swasta
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel Tanah Air menargetkan peningkatan pendapatan dan laba sampai dua digit di tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, emiten kabel tidak lagi sekadar mengandalkan proyek pemerintah.

Emiten kabel PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM), misalnya. Produsen kabel ini menargetkan pertumbuhan pendapatan serta laba 20% dibandingkan pencapaian pada 2018 lalu.

Bukan tanpa alasan. Manajemen KBLM menilai kinerja sepanjang kuartal I lalu bisa menjadi tolok ukur bahwa rencana mereka masih di atas jalur yang tepat. "Proyeksi di kuartal I lalu tercapai 95%," ungkap Direktur KBLM Petrus Nugroho, Rabu (29/5).

Untuk tahun ini, Petrus mengatakan, perusahaannya akan lebih fokus menggarap penjualan untuk produk-produk kabel tegangan rendah atau low voltage cables. "Kabel low voltage lebih banyak dipesan swasta," jelas Petrus.

Di periode Januari-Maret lalu, produk low voltage mendominasi penjualan kabel KLBM. Nilai penjualan produk ini Rp 175,26 miliar, setara 65% dari total penjualan.

Oleh karena itu, separuh anggaran belanja atau capital expenditure perusahaan ini tahun ini telah dipakai membeli mesin penunjang produksi low voltage cables. "Kami sudah menggunakan Rp 10 miliar dari alokasi capex tahun ini, Rp 20 miliar," ujar Petrus. KBLM akan menambah kapasitas produk kabel low voltage menjadi 800 ton.

Sedangkan KBLM sendiri sepertinya tidak terlalu mengandalkan proyek dari Perusahaan Listrik Negara. Tidak ada kontrak baru KBLM dengan PLN untuk tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan KBLM, sepanjang kuartal I lalu, KBLM tidak sepeser pun mencatat penjualan dari PLN. Petrus memperkirakan, realisasi kontribusi dari proyek PLN hanya sebesar 15% dari omzet tahun ini.

Tender swasta

Senada, perusahaan kabel PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) juga ogah terlalu bergantung pada proyek pemerintah. Langkah ini dilakukan demi terealisasinya target pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun ini.

"Kami menargetkan pertumbuhan bisa lebih tinggi 17% dari tahun lalu. Syukur bila lebih. Makanya kami tidak mau bergantung pada beberapa sektor saja," kata Sekretaris Perusahaan KBLI Made Yudana, Rabu (29/5).

Demi dapat menyokong kinerja dan merealisasikan proyeksi tersebut, KBLI sudah menganggarkan capital expenditure atau belanja modal sebesar Rp 147 miliar. Dari jumlah tersebut, produsen kabel ini baru merealisasikan sekitar Rp 10 miliar pada kuartal I lalu. "Untuk meningkatkan kapasitas mesin dan pengadaan peralatan," kata Made singkat.

Tak sekadar menadah proyek pemerintah, Made mengaku perusahaannya terus aktif mengikuti tender-tender pengadaan kabel, termasuk untuk perhelatan eksibisi di luar negeri. "Baik dari lokal maupun internasional sebisa mungkin kami gaet," kata dia.

Di samping terus mengincar proyek dan tender, KBLI juga berupaya meningkatkan efisiensi, baik dari sisi faktor produksi maupun non-produksi. Hal ini dilakukan agar laju pertumbuhan perusahaan berkesinambungan. Apalagi, separuh total pendapatan KBLI masih dari proyek PLN.

Sepanjang triwulan pertama 2019, KBLI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,02 triliun. Angka ini lebih tinggi 15% dari perolehan di kuartal I-2018. Made menyebut, 50% dari penjualan di periode itu disumbang sektor swasta. "PLN sebesar 48%. Sedangkan 2% lainnya ekspor," kata Made.

Bagikan

Berita Terbaru

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026

TGKA mengupayakan sejumlah langkah efisiensi dan perbaikan proses kerja. Hal ini bertujuan agar laba bersih tahun 2025 tidak turun signifikan.

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

INDEKS BERITA