Tak Seperti Komoditas Energi, Logam Industri Sulit Bangkit

Jumat, 11 November 2022 | 04:00 WIB
Tak Seperti Komoditas Energi, Logam Industri Sulit Bangkit
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju harga komoditas mulai turun menjelang akhir tahun. Namun, beberapa harga komoditas terlihat masih meningkat jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu. 

Para analis memperkirakan penguatan harga komoditas energi masih akan berlanjut hingga awal tahun depan. Research & Development ICDX Girta Yoga mengungkapkan, kemungkinan harga komoditas energi masih akan menguat setidaknya hingga kuartal I-2023. Ini disebabkan karena dampak dari embargo minyak Rusia yang berlaku hingga awal Desember 2022. 

Selain itu, ada potensi peningkatan permintaan komoditas energi di negara konsumen utama, seperti Uni Eropa. Negara-negara harus mengisi kembali stok energi usai digunakan untuk melewati musim dingin. "Harga komoditas energi cenderung bertahan pada tren bullish. Memasuki musim dingin biasanya permintaan melonjak, ditambah dengan ancaman krisis energi," kata Girta, Kamis (10/11). 

Baca Juga: Ancang-ancang Memilih Sektor dan Saham yang Menarik Koleksi hingga 2023

Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, konflik geopolitik pasti masih akan mendukung pergerakan harga energi. Secara umum, harga gas masih sangat tinggi dibandingkan rata-rata beberapa tahun terakhir, sekitar US$ 2 per mmbtu. 

Sedang harga minyak diperkirakan tidak akan banyak bergerak. Sebab, kartel OPEC+ akan terus menjaga harga di atas US$ 70 per barel. 

Harga minyak mentah yang tinggi secara tidak langsung juga akan mendukung harga gas dan batubara. "Harga energi berpotensi meningkat menjelang musim dingin belahan bumi utara, namun tetap akan tertekan setelah musim dingin berlalu," jelas Lukman.

Sementara, harga komoditas logam diprediksi terus melandai. Sebab, krisis energi telah memaksa produsen untuk mengurangi penggunaan energi dalam produksinya.

Terlebih, serapan logam industri tertekan turunnya permintaan China sebagai konsumen utama logam dasar di pasar global. Ini karena kebijakan zero Covid yang mengakibatkan pengetatan aktivitas di negeri Tirai Bambu.

Namun, Girta menilai, jika kondisi membaik, harga komoditas logam bisa kembali menguat. Sementara harga batubara, menurut Lukman, akan bergerak di US$$250-280 per ton. Lalu emas berpeluang naik ke US$ 1.800-US$ 1.850.

Baca Juga: Harga Komoditas Mulai Melandai, Kemenkeu Akan Optimalkan PNBP dari Sektor Perikanan

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler