Tambah Kapal, Trans Power Marine (TPMA) Yakin Pendapatan Naik Hingga 25%

Senin, 04 Maret 2019 | 06:07 WIB
Tambah Kapal, Trans Power Marine (TPMA) Yakin Pendapatan Naik Hingga 25%
[]
Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) ingin menghidupkan kembali rencana belanja kapal yang tahun lalu urung terwujud. Perusahaan angkutan kapal tersebut ingin membeli empat hingga enam set kapal tunda dan kapal tongkang pada tahun ini.

Menurut jadwal, tambahan kapal baru siap beroperasi mulai pertengahan tahun 2019. Trans Power Marine sudah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 10 juta hingga US$ 12 juta untuk kebutuhan itu.

Sumber capex berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. "Kebetulan untuk pendanaan kapal ini kami sudah mengantongi komitmen dari Bank Negara Indonesia (BNI) serta tengah menunggu proses komitmen dari Bank UOB, " terang Ruddy Sutiono, Direktur Keuangan Trans Power Marine kepada KONTAN, Minggu (3/3).

Asal tahu, Trans Power Marine terpaksa membatalkan rencana pembelian kapal tahun 2018 karena sejumlah alasan. Perusahaan berkode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu terkendala dari sisi pendanaan maupun ketersediaan kapal.

Trans Power Marine tak sembarang membeli kapal. Perusahaan tersebut mengincar kapal berkapasitas 300 feet karena disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Masalahnya, pada tahun lalu stok kapal 300 feet sangat terbatas. Sementara harga jual kapal sebesar itu juga tidak murah. "Kami tinjau harga kapal, alhasil di tahun lalu belum bisa terealisasi," tutur Ruddy.

Mengintip materi paparan publik TPMA pada tahun lalu, sepanjang 2017 terdapat 37 tug boat atau kapal tunda, 33 barge atau kapal tongkang dan tiga crane barge. Jumlah aset tersebut tidak berubah sejak 2015.

Sementara jika menelusuri informasi dalam laporan keuangan sembilan bulan tahun lalu, Trans Power Marine memanfaatkan kapal sebagai jaminan utang kepada sejumlah kreditur. Misalnya saja perjanjian utang dengan Indonesia Eximbank yang masih menyisakan saldo sebesar US$ 1,95 juta. Fasilitas pinjaman tersebut melibatkan jaminan berupa 12 kapal tongkang, 15 kapal tunda, tiga crane barge dan jaminan fidusia atas piutang usaha sekitar US$ 11,22 juta.

Lewat penambahan kapal baru, Trans Power Marine menargetkan pertumbuhan pendapatan 20%-25% year on year (yoy) sepanjang 2019. "Kami sangat optimistis akan kinerja tahun ini mengingat permintaan angkutan batubara juga kian mengalami pertumbuhan, kata Ruddy.

Asal tahu, Trans Power Marine memang banyak mengangkut batubara. Tak heran jika dua dari tiga pelanggan terbesar mereka dari Januari-September tahun lalu adalah perusahaan pertambangan batubara. Keduanya yakni PT Borneo Indobara dan PT Jorong Barutama Greston. Masing-masing mencatatkan nilai transaksi sebesar US$ 4,53 juta dan US$ 3,78 juta.

Sementara satu pelanggan besar Trans Power Marine yang lain adalah PT Korintiga Hutani dengan nilai transaksi US$ 7,25 juta. Perusahaan tersebut bergerak dalam bisnis kayu, kayu olahan dan pembangkit listrik biomassa (PLTBm).

Hingga kini, belum ketahuan kinerja laporan keuangan 2018 Trans Power Marine. Manajemen perusahaan berjanji akan mempublikasikannya pada bulan ini juga. Mereka memastikan jika capaian tahun lalu lebih baik ketimbang tahun 2017.

Pada tahun 2017, Trans Power Marine mencetak pendapatan 13,65% yoy menjadi US$ 37,71 juta. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 4,9 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

INDEKS BERITA

Terpopuler