Tencent Bidik Obligasi US$ 5 Miliar, Jadi Penawaran Terbesar di Asia

Selasa, 02 April 2019 | 15:13 WIB
Tencent Bidik Obligasi US$ 5 Miliar, Jadi Penawaran Terbesar di Asia
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perusahaan internet asal China, Tencent Holdings Ltd berencana menggalang pendanaan jumbo dari pasar surat urang. Seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan, Tencent membidik dana obligasi sekitar US$ 5 miliar. 

Raksasa media sosial China ini mendapat kuota penerbitan hingga US$ 6 miliar dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, aksi korporasi ini bakal jadi penawaran obligasi dollar terbesar tahun ini, di Asia mengecualikan Jepang.

Namun Jane Yip, juru bicara Tencent belum menanggapi tentang aksi korporasi tersebut. Rencananya, perusahaan ini akan menggunakan sekitar US$ 3 miliar dari dana obligasi baru untuk membayar utang jatuh tempo, termasuk utang wesel bayar senilai US$ 2 miliar yang jatuh tempo pada bulan Mei mendatang.

Tencent sebelumnya masuk ke pasar obligasi dollar pada Januari 2018 sebesar US$ 5 miliar yang dibagi dalam empat penawaran. Spread obligasi tersebut telah meningkat sejak penetapan harga, dengan premi 10 tahun naik sekitar 35 basis poin.

Perusahaan ini telah menunjuk Deutsche Bank AG, HSBC Holdings Plc, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley untuk mengatur investor calls mulai 2 April mendatang.

Saat ini, kinerja Tencent mulai pulih usai diterpa penumpukan peraturan persetujuan game. Untuk mengatasi perlambatan dalam bisnis intinya, pemilik WeChat ini menghabiskan miliaran dollar untuk berinvestasi di beberapa hal mulai dari cloud dan hiburan hingga ritel.

Bagikan

Berita Terbaru

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

Central Mega Kencana Ekspansi Gerai di Indonesia Timur
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:45 WIB

Central Mega Kencana Ekspansi Gerai di Indonesia Timur

Selain sebagai peritel perhiasan, perusahaan ini juga sebagai pembuat perhiasan yang hanya di pasarkan di jaringan ritel milik CMK

Bank Mendanai Flyover Sitinjau Lauik
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:37 WIB

Bank Mendanai Flyover Sitinjau Lauik

Dalam struktur sindikasi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Ekonomi Subsidi
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:30 WIB

Ekonomi Subsidi

Masyarakat kelas bawah hingga menengah (pelaku UMKM), masih mengandalkan bansos pemerintah untuk mengasapi dapurnya.

Bank Siapkan Triliunan Uang Tunai
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:28 WIB

Bank Siapkan Triliunan Uang Tunai

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, menyiapkan uang tunai sebesar Rp 42,1 triliun untuk kebutuhan nasabah selama libur akhir tahun. 

Mobil Murah yang Belum Menyerah
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:25 WIB

Mobil Murah yang Belum Menyerah

Idustri melihat bahwa kebutuhan konsumen, terutama pembeli pertama, masih menjadi motor penggerak utama yang menjaga pasar LCGC tetap hidup

Tarif AS Tak Tekan Trade Finance
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:19 WIB

Tarif AS Tak Tekan Trade Finance

Permintaan trade finance masih berjalan di tengah kebijakan tarif AS.                                    

Risiko Kredit Mulai Melandai, Bank Bisa Sedikit Santai
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:16 WIB

Risiko Kredit Mulai Melandai, Bank Bisa Sedikit Santai

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio LaR perbankan pada Oktober 2025 berada di level 9,41%. 

Anabatic Technologies (ATIC) Patok Pertumbuhan Konservatif
| Senin, 15 Desember 2025 | 06:50 WIB

Anabatic Technologies (ATIC) Patok Pertumbuhan Konservatif

Siklus bisnis berbasis teknologi informasi (TI) yang digeluti oleh ATIC berpotensi meningkat pada pengujung tahun.

INDEKS BERITA

Terpopuler