Tender Offer Verena (VRNA), Analis Sarankan Jual

Selasa, 26 Februari 2019 | 06:42 WIB
Tender Offer Verena (VRNA), Analis Sarankan Jual
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memiliki pemegang saham pengendali baru, tak menjamin prospek saham PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) bakal positif di 2019. Ini lantaran kinerja Verena dianggap masih cenderung negatif. Karena alasan tersebut, para analis menyarankan untuk menerima tender offer dari IBJL.

Sejak Oktober tahun lalu, Verena memiliki pemegang pengendali baru, yakni IBJ Leasing Co.Ltd (IBJL). Perusahaan asal Jepang ini memiliki 63,63% saham VRNA.

Karena proses akuisisi tersebut, IBJL akan membeli saham Verena maksimal 483,32 juta saham mewakili 8,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di harga Rp 140 per saham. Ini artinya, IBJL akan mengeluarkan dana untuk tender offer Rp 67,66 miliar.

Menilik penawaran tersebut, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, jika dilihat dari sisi teknikal, pergerakan harga saham VRNA belum cukup likuid. "Apalagi, tahun lalu perusahaan ini masih mengalami rugi bersih Rp 193 miliar," jelas dia, Senin (25/2).

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas merekomendasikan investor yang sudah memiliki saham VRNA untuk hold sampai masa tender offer tiba. Sedangkan bagi investor yang belum memiliki saham bisa memanfaatkan kesempatan untuk trading. "Prospek belum bisa lihat lebih jauh, karena sekarang VRNA masih rugi, jadi untuk investor bisa wait and see dulu," kata dia.

Binaartha Sekuritas juga merekomendasikan hold saham VRNA di Rp 137 untuk jangka pendek. Senin (25/2), harga VRNA meningkat 4,62% di Rp 130 per saham.

Penawaran tender wajib saham Verena digelar mulai 23 Februari 2019 hingga 24 Maret 2019. Tanggal terakhir pembayaran kepada pemegang saham yang menerima penawaran tender dijadwalkan pada 26 Maret 2019.

Sepanjang 2018, pendapatan Verena menurun 30,88% secara tahunan jadi Rp 226,98 miliar. Kondisi tersebut diperparah dengan beban Verena yang juga naik 32,11% menjadi Rp 420,27 miliar di 2018.

Dus, tahun lalu, VRNA menderita rugi bersih Rp 193,12 miliar dari untung bersih Rp 6,37 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo
| Jumat, 21 November 2025 | 06:15 WIB

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo

Dolar AS terdorong penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

Nilai Kredit UMKM Kontraksi, Rasio NPL Semakin Tinggi
| Jumat, 21 November 2025 | 06:15 WIB

Nilai Kredit UMKM Kontraksi, Rasio NPL Semakin Tinggi

Rasio kredit UMKM bermasalah atau non performing loan (NPL) per Oktober ada di level 4,51%, naik dari 4,46% pada bulan sebelumnya.​

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi
| Jumat, 21 November 2025 | 06:05 WIB

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi

Praktik pemberian special rate bagi deposan jumbo kembali disorot karena dianggap menghambat penurunan bunga kredit saat BI rate terus turun. ​

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger
| Jumat, 21 November 2025 | 06:00 WIB

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger

Aksi merger PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)  akan jadi pendorong kinerja dalam jangka panjang 

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot
| Jumat, 21 November 2025 | 04:50 WIB

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pelaku industri membukukan pendapatan premi sebesar Rp 84,72 triliun hingga kuartal III-2025. 

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)
| Jumat, 21 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)

IHSG capai rekor baru 8.491. Simak analisis ahli, proyeksi pergerakan, sentimen pasar global, dan rekomendasi saham pilihan untuk Jumat (21/11).

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia
| Jumat, 21 November 2025 | 04:15 WIB

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia

Indonesia adalah pemain besar, tetapi harga batubara kita justru sering lebih rendah daripada pasar global.

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR
| Jumat, 21 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR

Pelaku industri penjaminan turut menyiapkan antisipasi guna menghindari dampak buruk dari perubahan regulasi terkait KUR di tahun 2026.

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler