Terus Terang Indonesia Keteteran Hadapi Covid-19

Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:10 WIB
Terus Terang Indonesia Keteteran Hadapi Covid-19
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi sorotan komunitas global. Ya, kini Indonesia menjadi episentrum baru penyebaran virus Covid-19 di kawasan Asia. Per Jumat (16/7), jumlah kasus baru korona di Indonesia mencapai 54.000 kasus, atau tertinggi di dunia, mengacu data worldometers.info.

Posisi kedua Rusia dengan 25.704 kasus baru, diikuti oleh Meksiko yang mencatatkan 12.821 kasus baru Covid-19. Lonjakan kasus baru korona di Indonesia kini melampaui India yang sebelumnya mencatatkan kasus baru cukup besar. Saat ini, wabah Covid-19 di India sudah mereda dengan jumlah kasus baru 954 orang per hari.

Ada sederet alasan mengapa kasus Covid-19 di Indonesia melonjak tajam dan tak terkendali. Selain kehadiran varian baru dengan penyebaran lebih luas dan ganas, harus diakui pemerintah telat memitigasi dan merespons wabah Covid-19.

Kita kedodoran mengantisipasi dan menangani wabah Covid-19, mulai dari sisi hulu hingga hilir. Dari hulu, misalnya, kebijakan pembatasan sosial kerap tidak konsisten. Bukan hanya soal penamaan istilah, substansi dan implementasinya di lapangan pun banyak kelemahan.

Padahal, pembatasan sosial yang ketat menjadi kunci mengantisipasi kelemahan di sisi hilir. Sebab, fasilitas kesehatan kita belum siap menghadapi membeludaknya jumlah pasien Covid-19 yang berduyun-duyun ke rumah sakit.

Bukan apa-apa, sistem kesehatan nasional belum siap menghadapi wabah Covid-19. Mulai dari kapasitas rumah sakit beserta sumber daya manusianya, kemudian persediaan oksigen dan tabungnya, hingga ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan terkait Covid-19, keteteran menghadapi wabah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dengan skenario peningkatan kasus sebesar 30%, Indonesia kekurangan jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien isolasi dan intensif masing-masing sebanyak 6.153 tempat tidur dan 8.933 tempat tidur. Gap itu akan lebih lebar lagi jika kasus meningkat hingga 60%.

Selain menyiapkan tempat tidur darurat, dalam jangka pendek, pemerintah harus menggenjot jumlah testing dan tracing. Ini penting sebagai deteksi dan mitigasi risiko, agar jumlah pasien tidak meledak.

Dalam jangka panjang, tak ada pilihan selain membangun sistem dan industri kesehatan nasional yang kuat. Indonesia perlu menyiapkan kapasitas rumah sakit yang bisa menghadapi skenario wabah seperti Covid-19, hingga kemandirian industri tabung oksigen dan obat-obatan agar tidak tergantung impor.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA