Tidak Bersepakat dengan Vale, Sumitomo Metal Hengkang dari Proyek Pomalaa

Selasa, 26 April 2022 | 10:34 WIB
Tidak Bersepakat dengan Vale, Sumitomo Metal Hengkang dari Proyek Pomalaa
[ILUSTRASI. Aktivitas pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sumitomo Metal Mining Co (SMM) pada Senin mengumumkan untuk menghentikan studi kelayakan pada proyek pabrik pengolahan nikel Indonesia. Perusahaan asal Jepang itu menghentikan kegiatan yang telah berlangsung lama itu karena ketidaksepakatan dengan mitra lokal, PT Vale Indonesia.

Memulai studi sejak 2012, perusahaan tambang sekaligus pabrik peleburan asal Jepang itu mengharapkan proyek di Pomalaa membantunya meningkatkan produksi nikel menjadi 150.000 ton per tahun. Angka itu naik dari sekitar 81.000 ton.

Juru bicara SMM mengatakan Vale telah memutuskan untuk mencari mitra lain. Ada beberapa perbedaan antara SMM dan PT Vale tentang penjadwalan dan biaya konstruksi.

"Kami telah mengambil keputusan karena Vale mulai mempertimbangkan untuk melanjutkan proyek dengan perusahaan lain dan karena kami belum dapat melanjutkan negosiasi dengan Vale," kata juru bicara SMM. Juru bicara tersebut menolak memberikan rincian tentang mitra baru PT Vale.

Baca Juga: Harga Nikel Diproyeksi Masih Solid, Berikut Faktor Pendorongnya

"PT Vale Indonesia tetap berkomitmen untuk pengembangan Pomalaa dan kami akan mengeluarkan siaran pers mengenai proyek tersebut dalam minggu ini," kata Bernadus Irmanto, chief finance officer perusahaan, kepada Reuters, Selasa. Ia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

"SMM telah menyimpulkan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menghentikan studi karena sulit untuk mempertahankan tim studi proyek internal dan eksternal tanpa prospek untuk kemajuan di masa depan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Studi kelayakan juga memakan waktu lama karena pandemi COVID-19 telah menunda prosedur untuk mendapatkan izin dan diskusi dengan PT Vale, tambah juru bicara itu.

Pada bulan Februari, Presiden SMM Akira Nozaki mengatakan perusahaannya ingin membuat keputusan investasi pada proyek Pomalaa "sedini mungkin," dan bahwa proyek tersebut bertujuan untuk memulai produksi pada akhir 2020-an dengan kapasitas sekitar 40.000 ton campuran sulfida. nikel setahun. Baca cerita selengkapnya

"Kami akan mempertahankan tujuan jangka panjang produksi nikel kami dan terus melakukan upaya untuk mengamankan pasokan sumber daya alam yang stabil," kata juru bicara itu.

Bagikan

Berita Terbaru

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

INDEKS BERITA

Terpopuler