Berita Global

Tidak Jelas, Rencana China Melelang Cadangan Minyak Mentah Membingungkan Pasar

Senin, 13 September 2021 | 12:33 WIB
Tidak Jelas, Rencana China Melelang Cadangan Minyak Mentah Membingungkan Pasar

ILUSTRASI. Stan China National Offshore Oil Production (CNOOC) dalam event CIFTIS 2021 di Beijing, China, Sabtu (4/9/2021). REUTERS/Florence Lo

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  BEIJING/SINGAPURA. China, Senin (13/9), mengatakan akan mengumumkan rincian rencana penjualan minyak mentah dari cadangan strategis pada waktu yang tepat.

Administrasi Cadangan Pangan dan Strategis Nasional, Kamis malam pekan lalu, merilis pernyataan singkat tentang rencana negara itu, untuk pertama kalinya, menjual cadangan minyak mentah negara melalui lelang publik.

"Kami akan mengungkapkan kerangka waktu dan volume lelang di situs resmi kami pada waktunya," kata juru bicara administrasi cadangan pada hari Senin, sebagai tanggapan atas pertanyaan Reuters.

Baca Juga: Harga minyak WTI naik dan kembali menyentuh US$ 70 per barel

Kata-kata yang tidak jelas dan kurangnya detail dalam pengumuman Kamis menciptakan kebingungan di antara pengamat pasar: apakah lelang telah terjadi, atau akan terjadi di masa depan.

Dia menolak untuk mengklarifikasi apakah lelang tersebut mungkin termasuk penjualan cadangan yang belum dikonfirmasi. Sejumlah analis menduga China telah melepas cadangan minyak strategisnya di sekitar Juli dan Agustus lalu.

Sumber Reuters di perusahaan kilang minyak negara, akhir pekan lalu, mengatakan bahwa pemerintah China mungkin memilih fasilitas penyulingan yang memiliki jaringan pipa yang langsung terhubung dengan pangkalan cadangan untuk lelang semacam itu. Namun mereka tidak yakin tentang mekanisme pembentukan harga lelang.

Baca Juga: Kontak Telepon Xi Jinping dan Joe Biden, Mengangkat Saham-saham Global Jumat (10/9)

China, yang sangat menjaga informasi tentang persediaan daruratnya, selama bertahun-tahun telah menjual beberapa cadangan minyaknya ke kilang negara secara ad-hoc, dengan harga sesuai dengan harga pasar yang berlaku, salah satu sumber mengatakan.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan di pasar global sempat turun hampir 2% pada akhir Kamis setelah pengumuman tersebut.

“Pergerakan harga itu menegaskan bahwa selera China untuk impor minyak mentah adalah salah satu kekuatan utama untuk harga dan ekspektasi,” demikian kutipan dari catatan Rystad Energy, Jumat lalu.

Selanjutnya: China Perintahkan Perusahaan Internet untuk Tidak Memblokir Tautan Milik Pesaing

 

Terbaru