Tiga Pilar Mengusulkan Skema Konversi Saham dalam Proposal Perdamaian

Kamis, 23 Mei 2019 | 07:22 WIB
Tiga Pilar Mengusulkan Skema Konversi Saham dalam Proposal Perdamaian
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan konversi utang ke saham. Ini merupakan bagian dari proses perdamaian utang obligasi AISA total Rp 2,1 triliun.

Kuasa hukum Tiga PIlar Andi Simangunsong mengatakan, skema tersebut berlaku untuk pemegang obligasi berstatus BUMN dan non-BUMN. "Kalau non-BUMN bisa kena call, BUMN tidak," ujar Andi, Rabu (22/5).

PT Taspen merupakan pemegang obligasi dari pihak BUMN. Ada juga entitas usaha Grup Mandiri, yaitu Mandiri Manajemen Investasi, yang menjadi pemegang obligasi AISA.

Jika para kreditur setuju dengan skema tersebut, konversi akan dilakukan terhadap 75% utang masing-masing kreditur, dengan nilai Rp 200 per saham, setelah 30 Juni 2022. Sisa 25% akan dibayar melalui cash sweep per enam bulan. Dalam skema ini, AISA masih memiliki opsi beli (call) obligasi hingga 30 Juni 2022 dengan nilai 25% dari nilai emisi.

Khususu kreditur BUMN bisa memilih mekanisme restrukturisasi non-konversi. Melalui skema ini, Tiga Pilar akan membayar utang melalui cash sweep setiap enam bulan sekali mulai 30 Juni 2020.

Andi menambahkan, AISA menawarkan sejumlah skema itu dengan mempertimbangkan kondisi anak usaha di segmen makanan. "Segmen ini masih sangat sehat dan prospektif, buktinya hingga saat ini masih berjalan dan pasarnya kuat," terang dia.

Skema tersebut merupakan penyempurnaan dari skema sebelumnya. Hal ini juga yang membuat voting proposal perdamaian AISA kemarin ditunda. "Tadi malam, kami mendapat surat dari AISA untuk meminta voting ditunda satu hari," jelas Pengurus PKPU Tiga Pilar Rizky Dwinanto.

Masih berjalannya segmen makanan membuat AISA punya posisi tawar yang lebih kuat. Selain skema konversi, AISA juga membuka diri jika ada investor yang ingin masuk.

Jika ada investor yang bersedia menyuntik dana Rp 380 miliar, AISA bakal menggunakan dana tersebut untuk modal kerja. Tapi, kalau lebih dari nilai tersebut, akan digunakan untuk bayar utang.

Andi menambahkan, sejauh ini memang belum ada calon investor anyar. Tapi, rencana ini sudah tertuang dalam proposal perdamaian. "Kalau sudah homologasi (damai), ini akan menarik. Bagi kami, proposal perdamaian ini menciptakan suatu kondisi yang menarik untuk investor masuk ke AISA," jelas Andi.

Hengky Koestanto, Direktur Utama Tiga Pilar, berharap, proses restrukturisasi utang bisa segera tuntas. Ini supaya operasional anak usaha AISA di segmen makanan, yang kini menjadi fokus manajemen, kembali optimal.

Dengan demikian, suspensi saham AISA bisa segera dibuka. Sebab, hal ini juga penting bagi kelangsungan usaha perusahaan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Masa Lebaran Lewat, Pertumbuhan Trafik Diproyeksi Melambat di Kuartal II 2025
| Kamis, 26 Juni 2025 | 18:46 WIB

Masa Lebaran Lewat, Pertumbuhan Trafik Diproyeksi Melambat di Kuartal II 2025

Momen libur panjang diproyeksi belum mampu mendongkrak pertumbuhan trafik data dan penjualan kartu perdana operator telekomunikasi.

Kuota Internet Hangus, Konsumen Merasa Dirugikan, Operator Berlindung di Balik Aturan
| Kamis, 26 Juni 2025 | 11:58 WIB

Kuota Internet Hangus, Konsumen Merasa Dirugikan, Operator Berlindung di Balik Aturan

Kuota data internet kartu prabayar mestinya bisa menggunakan skema serupa pulsa yang punya masa tenggang dan bisa aktif lagi tanpa hangus.

Profit 29,90% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (26 Juni 2025)
| Kamis, 26 Juni 2025 | 08:52 WIB

Profit 29,90% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (26 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 Juni 2025) Rp 1.924.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,90% jika menjual hari ini.

Mewaspadai Tekanan Lanjutan ke Bursa Saham Indonesia
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:36 WIB

Mewaspadai Tekanan Lanjutan ke Bursa Saham Indonesia

IHSG masih berisiko mengalami tekanan lanjutan pada perdagangan Kamis (26/6). Adapim level support di 6.784 dan resistance di 6.864.

Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Membidik Perbaikan Kinerja Keuangan Tahun Ini
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:35 WIB

Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Membidik Perbaikan Kinerja Keuangan Tahun Ini

Pada tahun ini sudah mulai ada perbaikan. Pendapatan WMPP sampai akhir tahun diproyeksikan meningkat 57% dibandingkan realisasi tahun lalu

Hati-Hati, Fluktuasi Rupiah Masih Sangat Tinggi
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:21 WIB

Hati-Hati, Fluktuasi Rupiah Masih Sangat Tinggi

Wajar saja jika pasar kembali melirik aset berisiko. Bersama bursa saham AS dan pasar kripto, rupiah berhasil menguat.

 Beras Organik yang Wangi dan Menyehatkan
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:15 WIB

Beras Organik yang Wangi dan Menyehatkan

Kalangan petani di Indonesia terus berikhtiar untuk menghasilkan produk berkualitas. Petani di Ponorogo mengembangkan padi organik.

Cari Modal Ekspansi, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligasi
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:14 WIB

Cari Modal Ekspansi, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligasi

Dengan suku bunga rendah, emiten berkesempatan melakukan refinancing guna memangkas beban bunga utang.

Aplikator Ojol Pacu Ekspansi Wilayah dan Fitur Layanan
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:10 WIB

Aplikator Ojol Pacu Ekspansi Wilayah dan Fitur Layanan

Mxim Indonesia dan Grab Indonesia terus berupaya memperluas wilayah operasionalnya di Indonesia dengan membidik daerah baru.

 Rubuha, Cara Petani Basmi Hama Tikus
| Kamis, 26 Juni 2025 | 07:09 WIB

Rubuha, Cara Petani Basmi Hama Tikus

Burung hantu adalah predator alamiah untuk memangsa tikus yang merusak lahan dan tanaman padi milik petani.

INDEKS BERITA

Terpopuler