Tipideksus Bareskrim Polri Memeriksa Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta

Kamis, 23 April 2020 | 18:00 WIB
Tipideksus Bareskrim Polri Memeriksa Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkendalanya pencairan dana simpanan nasabah pada Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta (KSP Indosurya Cipta) memantik perhatian banyak pihak. Salah satunya Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.

Kepada KONTAN, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri, Daniel Tahi Monang Silitonga menyatakan pihaknya sedang memeriksa KSP Indosurya Cipta terkait praktik penghimpunan dana masyarakat.

"Ya benar (melakukan pemeriksaan)," tulis Daniel lewat pesan singkatnya kepada KONTAN, Kamis (23/4).

Daniel menyatakan proses pemeriksaan sudah mulai berjalan.

"(Kami sudah memeriksa) Saksi pelapor atau korban, saksi-saksi dari Indosurya, dan KSP Indosurya Cipta," imbuh Daniel kepada KONTAN.

Dari data yang diperoleh KONTAN, surat perintah penyidikan sudah ada sejak awal April 2020.

Tipideksus mengarahkan penyidikannya pada dugaan penghimpunan dana di luar keanggotaan KSP Indosurya Cipta.

Dana yang telah dihimpun tersebut, kini tidak dapat dicairkan oleh para nasabahnya.

Beberapa waktu sebelumnya, seorang nasabah bernama Tirta Adi Kusuma menggugat KSP Indosurya Cipta ke pengadilan.

Melalui kuasa hukumnya yakni para advokad dari kantor hukum Agus Wijaya S.H., M.H. & Partners, Tirta mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) Koperasi Indosurya ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Dalam situs Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, disebutkan permohonan PKPU tersebut terdaftar dengan nomor perkara 66/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst. Adapun tanggal pendaftaran perkara tercatat pada 6 Maret 2020.

Mengutip dokumen permohonan PKPU, disebutkan Tirta tergiur pada produk simpanan/tabungan yang ditawarkan koperasi yang berkantor pusat di Gedung Graha Surya Taman Perkantoran Selatan I Jalan Setiabudi Raya No.9 tersebut.

Dia pun lantas membuka rekening Tabungan Surya Maxima pada 17 Januari 2017.

Pada 19 Februari 2020 Tirta bermaksud menarik tabungannya, namun hal itu tak kunjung bisa dipenuhi oleh pihak Koperasi Indosurya.

Uang Tirta senilai Rp 9,47 miliar yang ditempatkan pada sertifikat simpanan berjangka koperasi itu, kini tak jelas nasibnya.

KONTAN berhasil menghubungi Agus Wijaya selaku salah satu kuasa hukum Tirta. Kepada KONTAN, Agus menyatakan uang kliennya berjumlah Rp 9,47 miliar.

Kata Agus, jika berikut kawan dan kenalan kliennya, maka jumlah total dana yang tidak bisa ditarik mencapai Rp 100 miliar.

"Proses PKPU sampai saat ini, kesimpulan dari masing-masing pihak. Minggu depan putusan," tutur Agus Selasa (21/4).

Pemutusan hubungan kerja

Kepada KONTAN, salah seorang pegawai KSP Indosurya Cipta menyatakan terdapat gelombang pemutusan hubungan kerja besar-besaran di KSP Indosurya Cipta.

Dia merupakan pihak yang terkena PHK KSP Indosurya Cipta.

Selain karyawan, sumber KONTAN ini juga merupakan nasabah KSP Indosurya Cipta. Kepada KONTAN, dia memperlihatkan bukti penyertaan dana pada sertifikat simpanan berjangka yang diterbitkan KSP Indosurya Cipta.

Pada salah satu sertifikat, terlihat jangka waktu penempatan selama 6 bulan dengan janji imbal hasil 9,5%. Sertifikat simpanan berjangka tersebut jatuh tempo pada pertengahan Maret 2020 kemarin.

"Uang ini rencananya mau saya pakai buat bayar gedung pernikahan. Saya sudah mohon biar bisa cepat cair tapi tidak bisa," terang sumber KONTAN awal April (3/4).

Berdasarkan laporan keuangan KSP Indosurya Cipta per 31 Desember 2018, tercatat simpanan yang terkumpul berjumlah Rp 10,44 triliun.

Sementara nilai ekuitas KSP Indosurya Cipta akhir Desember 2018 tercatat berjumlah Rp 79,88 miliar. Sedangkan total aset koperasi ini bernilai Rp 10,65 triliun.

KONTAN sudah berupaya menghubungi pengurus KSP Indosurya Cipta. Pesan singkat dan panggilan telepon yang dilayangkan KONTAN kepada Sonia, Ketua Koperasi KSP Indosurya Cipta hingga berita ini diturunkan tidak berbalas.

Demikian juga pesan singkat dan panggilan telepon yang disampaikan KONTAN kepada Suwito Ayub Managing Director KSP Indosurya Cipta, juga tidak berbalas.

Bagikan

Berita Terbaru

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler