KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif ruas baru jalan tol Trans Jawa resmi berlaku. Dari Merak sampai Surabaya, pengguna tol tersebut harus menyiapkan dana lebih dari Rp 700.000 untuk kendaraan golongan I. Selain menguntungkan operator jalan tol, bank juga akan menikmati penjualan kartu tol elektronik serta transaksi.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, mengamini jalan tol Trans Jawa bakal memberikan lahan lebih bagi bagi perusahaan. Penguasa di bisnis e-money itu menguasai 70%–80% dari total transaksi uang elektronik di jalan tol.
Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, SVP Sales and Transaction Banking Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengungkapkan, telah menaikkan limit kartu e-money dari semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta per kartu. "Tentunya bank harus tetap melakukan edukasi untuk kehati-hatian dalam transaksi," ujarnya, Selasa (22/1).
Tahun ini Bank Mandiri memprediksi akan menerbitkan 5 juta kartu e-money baru. Sementara dari segi transaksi, pihaknya meramal bakal ada kenaikan sebanyak 30% dibandingkan periode tahun 2018.
Adapun, hingga akhir Desember 2018, Bank Mandiri telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu E-Money. Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi pada Januari-Desember 2018 telah mencapai 1,1 miliar dengan nominal transaksi Rp 13,4 triliun.
Senada, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yakin lonjakan transaksi uang elektronik BNI (TapCash) akan terjadi. General Manager E-Banking BNI Anang Fauzie menarget jumlah kartu akan naik 50% tahun ini. Sementara transaksi dinilai bakal tumbuh 100% secara year-on-year (yoy). Tahun lalu transaksi TapCash tumbuh 119% dengan nilai transaksi tumbuh empat kali lipat menjadi Rp 807 miliar.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga berharap transaksi Flazz di jalan tol bakal bertambah seiring naiknya kebutuhan masyarakat. Tahun lalu BCA mencatat pertumbuhan transaksi Flazz cukup signifikan dengan jumlah transaksi lebih dari 360 juta, meningkat hampir 150% dengan nilai transaksi Rp 3,8 triliun.