Transaksi ICDX Capai Rp 187 Triliun, Emas Paling Mentereng

Kamis, 23 Desember 2021 | 04:20 WIB
Transaksi ICDX Capai Rp 187 Triliun, Emas Paling Mentereng
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah naiknya transaksi kripto, nyatanya pamor transaksi multilateral bursa berjangka masih cukup mentereng. Ini nampak dari nilai transaksi multilateral ICDX mencapai Rp 187 triliun sepanjang 2021. 

Manajemen ICDX menyebut, produk yang jadi penyumbang terbesar adalah emas. CEO ICDX Lamon Rutten mengatakan, nilai transaksi tumbuh 205% dibandingkan 2020 dengan nilai transaksi Rp 61 triliun dari total volume transaksi 1.272.187 lot settled.

Berdasarkan volume transaksi, transaksi multilateral ICDX emas mencapai 370.312 lot settled. Selain emas, valuta asing (GOFX) berkontribusi sebanyak 599.550 lot settled atau senilai Rp 37 triliun. Angka transaksi GOFX meningkat 110% dibanding tahun 2020. 

Baca Juga: Transaksi Kontrak Emas di Bursa Berjangka Paling Banyak

Lamon merinci, produk emas lain yang diminati investor adalah kontrak emas GOLDUDMic (Micro).  Produk ini memiliki volume transaksi 106.666 lot settled, tumbuh 346% tahunan. 

Selain emas, kontrak micro lain yang mengalami tumbuh signifikan adalah minyak mentah COFRMic (Micro). Produk ini mencatatkan pertumbuhan signifikan 8.828% secara yoy dengan total volume 76.064 lot settled. 

Tingginya pertumbuhan kontrak minyak mentah didorong krisis energi global akibat keterbatasan gas alam cair dan batubara di Eropa, China, dan India. Akibatnya, permintaan minyak mentah naik. 

Untuk kontrak valuta asing, pasangan AUD/NZD jadi kontrak dengan pertumbuhan paling signifikan yakni naik 468% secara yoy menjadi 53.960 lot settled.

Baca Juga: Transaksi Kontrak Emas di Bursa Berjangka Paling Banyak

Pada tahun ini, trader lebih suka bertransaksi pada valas yang cenderung risk on alias berisiko. Mata uang dollar Australia atau dollar Selandia Baru dinilai menarik lantaran mendapat sentimen positif karena kenaikan harga komoditas. 

Sepanjang 2021, ICDX telah meluncurkan 13 kontrak valuta asing. Enam diantaranya merupakan kontrak dengan ukuran mikro, yakni GBPCADMic, EURCHFMic, NZDJPYMic, AUDCADMic, GBPNZDMic, dan CHFJPYMic. 

Lamon bilang, kontrak pair mikro telah memberikan aksesibilitas bagi masyarakat untuk dapat bertransaksi valas dengan dana yang lebih sedikit karena initial margin terjangkau. Karena itu, GOFX micro akan menjadi fokus ICDX pada tahun depan. Lamon berharap bisa mendorong pertumbuhan transaksi multilateral ICDX. 

Menyambut tahun 2022, ICDX baru menyiapkan kontrak baru. Lamon bilang, kontrak baru tersebut diharapkan mengerek volume transaksi multilateral dua kali lipat dari total volume di tahun ini. 

"Pada tahun depan, kami berencana untuk meluncurkan 16 kontrak baru. Salah satunya adalah kontrak karet dan emas yang masih menjadi kontrak paling banyak diminati oleh investor," ujar Lamon. 

Baca Juga: ICDX optimistis bisa catatkan transaksi bilateral 8,5 juta lot pada akhir 2021 ini

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

INDEKS BERITA

Terpopuler